Rois Syuriah PBNU Tolak Boikot Pajak

dakwatuna.com – Surakarta. Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas’udi tidak setuju dengan wacana memboikot membayar pajak.Aksi itu dinilai jauh lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.

Pernyataan itu dikemukakan masdar seusai berbicara dalam Peringatan Satu Dekade Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (10/9).

“Boikot pajak itu dampaknya lebih mengerikan, biayanya mahal. Negara bisa amburadul dan anarkis terjadi di mana-mana,” katanya.

Wacana untuk memboikot pajak muncul dan mendapatkan perhatian serius dari PBNU. Persoalan itu bahkan menurut rencana akan menjadi salah satu topik bahasan di forum bahtsul masail pada Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Cirebon, Jawa Barat, 15-18 September mendatang.

Masdar menilai, secara teori memboikot pajak boleh-boleh saja dikemukakan. Semua negara di dunia juga pernah memunculkan wacana seperti itu sebagai wujud kekecewaan terhadap akuntabilitas birokrat pajak.

Namun, ia tidak setuju bila hal itu betul-betul dilakukan karena bisa membuat negara runtuh. Padahal, memiliki negara amburadul jauh lebih baik daripada tidak memiliki negara sama sekali. (FR/OL-01/MICOM)

Redaktur: Ardne

(No Ratings Yet)

Loading...

Tentang Tim dakwatuna

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

@dakwatuna