dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Jakarta. Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto menyatakan rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) per tanggal 1 April 2012 dari Rp.4.500,- menjadi Rp.6.000,- akan menggerus kesejahteraan petani. Padahal baru saja pemerintah melalui Inpres No 3/2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah atau Beras dan Penyaluran Beras dimana pemerintah menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras tahun 2012 menjadi Rp.6.600,- dibanding harga sebelumnya (2009) sebesar Rp.5.060,-.
Harapannya, dengan naiknya HPP menjadi Rp.6.600 akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Lebih lanjut Anggota DPR dari Fraksi PKS Dapil Sumbar ini mengungkapkan dengan kondisi petani seperti saat ini, tidak wajar harga BBM naik. Naiknya BBM tidak saja berdampak pada kenaikan harga-harga berbagai komoditi, namun yang lebih berat adalah peningkatan kesejahteraan petani yang merupakan amanat pembangunan menjadi buyar. Daya beli petani juga akan semakin berkurang sehingga mereka akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan harian.
Sebagai gambaran sebagai dampak rencana kenaikan BBM, maka Menteri Keuangan telah meminta Kementerian dan Lembaga (K/L) memotong anggaran yang diberikan di 2012 yang mencapai 5 persen untuk menutup kekurangan anggaran akibat subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kementerian pertanian dalam hal ini merencanakan untuk mengalokasikan anggaran dari penghematan padi hibrida sebanyak Rp 84 miliar. Pemotongan anggaran ini tentu juga akan menggerus program pencapaian surplus 10 juta ton beras yang sudah dicanangkan pemerintah.
Pemerintah, sebagaimana disampaikan dalam Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun 20012 mengakui bahwa rencana penyesuaiakan BBM berpotensi menaikkan harga pangan dan menurunnya daya beli dan tingkat kesejahteraan khususnya bagi penduduk miskin menurun.
“Selanjutnya, pengurangan subsidi BBM akan berdampak pada kenaikan inflasi”, pungkas kandidat Doktor IPB ini. (ist)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(3 votes, average: 9.67 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
