Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Pelukan Alam

Pelukan Alam

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (blogspot/lovelytobeamuslimah)

dakwatuna.com

Ku lirik biru langit yang menjadi nuansa
Arakan awan pengiring langkah
Mentari yang menyapaku dengan teriknya
Warna hijau yang memelukku
Warna coklat tempat ku bertumpu

Peluh ini menjadi saksi
Di sepanjang tapak-tapakku berjejal
Mendaki medan terjal berkerikil
Bernaung ketakutan yang meraja
Merasuki tiap sendi nadiku

Aku adalah seorang penakut
Yang menggigil kala dingin menerjang
Yang mampu menangis kala medan terjal menyeringai
Yang berdebar kala ku tatap jurang menyanding langkah

Aku adalah seorang penikmat
Ketika ku rebah di dinginnya tanahMu
Ketika ku hirup aroma wangi surgaMu
Ketika ku sujud di bawah pancaran rahmatMu
Ketika sejenak ku bergelar manusia di atas awan

Aku menggapai satu titik tertinggi bumiMu
Hamparan lampu kota berkerlipan
Atau kadang, kabut jadi penghalang
Tetap indah bermakna

Dalam lirih aku meminta
Jika aku mampu melakukan perjalanan ini
Mampukan pula aku menjalankan hati ini
Menerbitkan secercah hikmah
Untuk hela nafas yang ku tabur di sini

Jika aku berpaling, sedang aku hadir di sini
Dalam batas-batas hidup yang terbengkalai
Peluk aku dalam mengingatMu
Jadikan aku menjadi luar biasa dalam ketidakbiasaan

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (7 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Ya ALLAH, hidupkanlah aku sebagai orang yang tawadhu', wafatkanlah aku sebagai orang yang tawadhu' dan kumpulkan aku dalam kelompok orang-orang yang tawadhu'

Lihat Juga

Bukan Sekadar Ayah Biasa : “Pengalaman Ayah Hadir dalam Pengasuhan Anak”

Figure
Organization