dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak untuk mengakhiri pendudukan dan penderitaan pengungsi Palestina melalui perjanjian Arab-Israel yang komprehensif.
Pernyataan oleh pejabat nomor wahid PBB itu mencuat sebagai respon terhadap kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah yang tepat, dalam pertemuan Senin lalu, dalam reaksi terhadap tindakan Israel yang membunuhi dan melukai para pengungsi Palestina di dekat perbatasan dengan Lebanon dan Suriah pada peringatan Nakba untuk menandai peringatan 63 pendudukan Palestina dan pembentukan rezim Israel.
Menurut juru bicara Ban Ki-moon, Sekjen menegaskan kembali kebutuhan mendesak untuk perdamaian Arab-Israel yang adil, langgeng dan komprehensif yang menjamin martabat dan keamanan bagi semua – termasuk mengakhiri pendudukan, mengakhiri konflik, dan solusi yang adil dan disepakati untuk nasib pengungsi Palestina, demikian seperti dilaporkan seorang koresponden Press TV, Selasa.
Pasukan Israel dilaporkan menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina dan melukai lebih dari 110 lainnya pada saat demonstrasi di Lebanon selatan pada hari Minggu, ketika ribuan warga Palestina memperingati petaka pada 15 Mei 1948.
Selain pernyataan Ban Ki-moon, Presiden Majelis Umum PBB Yusuf Deiss menyerukan perubahan nyata dalam cara Dewan Keamanan menangani urusannya terhadap Israel.
Deiss menekankan bahwa PBB kemungkinan akan memiliki risiko kehilangan kredibilitasnya selamanya, kecuali punya tekad untuk memajukan isu-isu kunci reformasi, terutama di Dewan Keamanan PBB.
Ratusan ribu warga Palestina telah diusir dari tanah air mereka ke Tepi Barat dan Jalur Gaza dan juga negara-negara di kawasan dan seluruh dunia sejak pendudukan Israel pada tahun 1948. (milyas/presstv/knrp)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(5 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
