Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Laporan Perjalanan Relawan Indonesia Menuju Gaza (II)

Laporan Perjalanan Relawan Indonesia Menuju Gaza (II)

dakwatuna.com – Hari Ahad adalah hari yang sebelumnya kami anggap sebagai hari kepulangan kami dai gaza, karena menurut jadwal semula bahwa kami akan berangkat meninggalkan Lattakia menuju el Arish tanggal 5 oktober untuk mengarungi laut Mediteranian dan kemudian tiba di pelabuhan el Arish tanggal 7. Perjalanan akan dilanjutkan memasuk Gaza dan tinggal di Gaza selama 2 hari, sehingga tanggal 9 oktober kami sudah meninggalkan Gaza dan langsung kembali ke Jakarta. Bagi teman-teman yang baru pertama ke Mesir mungkin bisa stay di Mesir untuk wisata sejarah, karena banyak obyek wisata yang menarik untuk menambah wawasan di kairomdan sekitarnya.

Kenyataannya hari ini kami masih harus melakukan kegiatan rutin yang insya Alloh semua bernilai ibadah, dari qiyamul lail, sholat berjamaah, membaca Alma’tsurat kemudian sarapan yang jadwal tetapnya pukul 9 pagi, lebih siang 2 jam dari kebiasaan di Jakarta.

Pukul 10.00 kami diarahkan untuk menyiapakan barang yang akan kami bawa, kalau kemarin mensortir obat obatan untuk hari ini kami mensortir kerdus kerdus basah yang isinya adalah buku tulis, buku bacaan, pencil, krayon, mainan anak dll yang kami pindahkan dari kardus basah ke dalam kardus baru. Setelah selesai, kami mulai unloading ambulance untuk kami masukan kedalam kardus yang sudah di beri kode, misalnya Ind/stationary, ind/clothing, ind/book, ind/nutrition ind baby clothes, dll. Namun sangat disayangkan ada barang2 kami yang terpaksa di tinggal seperti minyak goreng dan minyak samin, padahal salah satu permintaan mereka yang sangat sulit didapat di Gaza adalah barang-barang seperti ini. Kalau pun di Gaza ada kedua jenis barang tersebut, harganya bisa 6 sampai sepuluh kali lipat karena di dapat melalui terowongan.

Akhirnya diambil keputusan untuk ikuti saja aturan yang ada, karena daripada memaksakan diri dari sini tapi akan disortir di perbatasan dan akan dimakan oleh yang tidak berhak, maka lebih baik kami tinggal barang tersebut disini untuk diberikan kepada pengungsi Palestina di perkemahan terdekat. Pukul 15.00 pekerjaan selesai, pas jam makan siang tiba, kami peserta perempuan makan bersama di Taman di dalam camp. Setelah makan ada jadwal pengajian mebahas tafsir Fi dzilalil Quran.

Pukul 17.00 panitia mulai memasukkan barang yang sudah siap ke dalam mobil Aljazair termasuk barang-barang sumbangan dari Indonesia. Barang yang dimasukkan adalah barang-barang yang sudah disesuaikan dengan aturan pemerintah mesir dimana aturan saat ini lebih ketat dibanding viva palestin sebelumnya. Pada keberangkatan sebelumnya ada 9 aturan, tapi saat ini menjadi 16 aturan, diantaranya jenis mobil, ukuran mobil, panjang lebar dan tinggi tumpukan barang, jenis barang dan macamnya, dilarang membawa cairan termasuk minyak goreng, bahan kimia, makanan tertentu dan lainnya.

Setelah sholat magrib berjamaah dan kultum, dilanjutakan dengan Konfrensi press yang di pimpin oleh Kevin wakil George Galloway dalam acara ini. Ia menjelaskan bahwa besok akan mulai kafilah pertama yang akan bergerak menuju Pelabuhan Lattakia, insyaAlloh di mulai pukul 11.00. Semua peserta dan masyarakat sekitar di minta hadir untuk melepas keberangkatan kafilah ini. Kafilah al Jazair yang di pilih untuk berangkat pertama dengan empat puluh mobil yang akan membawa bantuan untuk kebutuhan masyarakat Gaza. Bantuan tersebut berupa kebutuhan ibu hamil, menyusui, melahirkan, alat-alat sekolah, pakaian dan kebutuhan lainnya yang disesuaikan dengan aturan pemerintah mesir.

Saat WarTawan bertanya tentang siapa saja peserta konvoi kali ini, Kevin menjawab kami membawa Politisi dari Indonesia, dari Irlandia, kami membawa para dokter dari aljazair, Yordan, kami membawa para insinyur dan teknisi dari Inggeris dan Yordan, kami membawa aktifis kemanusiaan yang tidak pernah kenal lelah yang sudah mengemudi hampir dua pekan dari London sampai ke Syria, kami membawa artis dan wartawan yang semua memiliki satu tujuan yaitu Hentikan bolokade Gaza.

Kevin juga menyampaikan bila pemerintah Mesir mengizinkan George masuk maka ini merupakan kemaslahatan bagi pemerintah Mesir, maslahat bagi masyarakat Gaza dan tentu kebahagiaan bagi peseta konvoi. Jika tidak diizinkan maka kami tidak mementingkan kepentingan pribadi tapi kepentingan kemanusiaan labih diutamakan. Di akhir konfrensi pers peserta dari al Jazair memulai teriakan “Syuhada bil malaayin ala gozzah raaihin..” “Jutaan syuhada akan datang ke Gaza..” Teriakan ini diikuti peserta lain dengan semangat.

Setelah konfrensi pers acara di lanjutkan dengan penampilan kesenian dari peserta konvoi dan masyarakat sekitar.

Yoyoh Yusroh
Komisi I DPR RI

(knrp)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (13 votes, average: 9.77 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Sabyan Kampanye Pembangunan Klinik THT di Palestina

Figure
Organization