Topic
Home / Berita / Majelis Muslimin Perancis Memilih “Khalifah”

Majelis Muslimin Perancis Memilih “Khalifah”

Paris Great Mosquedakwatuna.com – Sedikitnya ada dua kandidat yang siap untuk andil dalam pencalonan Ketua Majelis Agama Islam Perancis, selain yang sekarang menjabat sebagai ketua, Dalil Abu Bakar, pada perhelatan pemilu yang akan datang guna memilih seorang “Khalifah” yang akan mengelola umat Islam di Perancis.

Pada saat yang bersamaan, Majelis masih mencari format peranan dalam mengurusi minoritas umat Islam agar lebih berdaya, setelah tenggang waktu lima tahun pasca Mejelis ini didirikan.

Pelaksanaan pemilu yang dinantikan itu berlangsung Tanggal 8 Juni 2008, yaitu untuk memilih kandidat calon ketua. Sedangkan tanggal 22 di bulan yang sama dilangsungkan pemilu untuk memilih ketua Majelis yang diikuti oleh 17 anggota Majelis yang mewakili beragam komponen umat Islam di Perancis.

Salah seorang pegiat Masjid Dakwah di Perancis -salah satu masjid terbesar di Perancis- mengatakan, “Bahwa dakwah sekarang ini membutuhkan evaluasi setelah berdirinya Majelis ini lebih dari lima tahun. Ketika anggota Mejelis menemukan adanya kemunduran dalam kerja Majelis, maka dakwah membutuhkan pengkajian mendalam tentang sebab-sebab kemunduran atau kelemahan selama ini.”

Kerja-kerja yang telah dijalankan oleh Majelis selama ini, terutama di waktu umat Islam mengalami krisis dan banyak tantangan. Di antaranya adalah upaya formalisasi atau undang-undang dibolehkannya penggunaan jilbab di publik atau tempat kerja, penolakan terhadap penodaan karikatur Nabi Muhammad saw., termasuk juga permasalahan islamphobia -upaya menjelekkan ISlam- di akhir-akhir tahun ini.

“Yang terpenting dari pemilu kali ini adalah siapapun yang terpilih nanti adalah orang yang diharapkan mampu memajukan program-program dakwah dan kerja-kerja besar dan panjang untuk memajukan Muslim Perancis.” Sebagaimana di uangkapkan salah satu kandidat calon.

Masjid Sentral Kegiatan

Masjid tidak sekedar tempat untuk shalat saja, sebagaimana yang terjadi di banyak dunia Arab dan Islam sekarang ini. Akan tetapi masjid semestinya memiliki suara lantang di dalam membela Islam terhadap upaya-upaya penodaan yang berulang-ulang kali terhadap Islam dan umatnya.

Adalah masjid Agung Paris, salah satu masjid yang meliki peran sangat besar dan di garda paling depan dalam membela Islam di Perancis.

Ketika terjadi pembakaran secara sengaja salah satu masjid, seorang tokoh Masjid Agung Paris, Dalil Abu Bakar dalam pernyataannya mengecam keras tindakan tersebut, “Bahwa upaya pembakaran masjid merupakan tindak kriminal yang harus dituntut secara hukum. Sekaligus kejadian ini membukakan mata setiap orang terhadap upaya orang-orang yang menentang Islam.” Di akhir pernyataannya menegaskan kepada pemerintah untuk melindungi setiap keyakinan dan peribadatan yang diatur dan diakui oleh undang-undang dalam rangka menjaga masyarakat agar tetap kondusif.”

Para pengamat mengatakan, “Masjid tidak sekedar sebuah bangunan fisik saja, akan tetapi masjid didirikan sebagai titik tolak dan markaz bagi kebutuhan lebih dari sepuluh (10) juta penduduk muslim Perancis. Di mana Islam merupakan agama langit ke dua di sana setelah masihiyah. Sebagaimana masjid merupakan pertama simbol Islam yang pembangunannya diakui oleh Pemerintah Sekular Eropa pasca perang.” (io/ut)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (14 votes, average: 9.86 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Muhammad Jadi Nama Paling Populer di Berlin dan Sejumlah Kota di Eropa

Figure
Organization