Topic
Home / Arsip Kata Kunci: henti

Arsip Kata Kunci: henti

Terhentinya Laju Kaderisasi Dakwah (Bagian ke-2)

Stagnan atau berguguran, bisa bermakna seleksi bagi orang-orang yang terpilih, tetapi bisa juga bermakna pupusnya suatu cita. Antara terpilih dari suatu rangkaian ujian, tenggelam di dalamnya, atau masih menunggu. Antara terwujudnya buah-buah kemenangan sempurna atau tumbang dalam kekalahan sempurna, atau jika harus memberikan estafet. Harus terus ada suplai energi untuk menjaga keberlangsungannya, yang mungkin tak selesai dalam satu kurun. Untuk tegaknya sebuah pokok, jikapun tidak, untuk terjaganya sebuah benih, untuk keberlangsungan sebuah regenerasi, ketika masih harus menempuh perjalanan panjang sampai batas zaman.

Baca selengkapnya »

Terhentinya Laju Kaderisasi Dakwah (Bagian ke-1)

Mewujudkan agenda-agenda dakwah, pasti akan bersinggungan dengan problematika dunia yang tak sederhana. Tak lagi bisa mengandalkan spontanitas, tak hanya asal-asalan. Dibutuhkan langkah yang terarah, terukur dan profesional. Menghadapi keterbatasan diperlukan siasat, membutuhkan terobosan yang sesuai dengan tantangan dan bahkan ketika harus menyiasati kemustahilan.

Baca selengkapnya »

Hentikan Pengiriman TKW!

Pemerintah seperti tidak serius menangani kasus persoalan perlindungan TKI khususnya yang menimpa TKW. Meski menyatakan telah melakukan upaya-upaya perlindungan terhadap TKI, namun pemerintah cenderung reaktif terhadap persoalan ini, pemerintah hanya menunggu ada kasus yang mencuat dan penyelesaiannya pun tidak menyentuh akar persoalan.

Baca selengkapnya »

20 Langkah Menghentikan Tangis Anak

Menangis adalah ekspresi yang wajar. Tangisan ini biasanya berbentuk jeritan, ratapan, dan kata-kata yang bercampur jadi satu. Walaupun reaksi ini sangat wajar pada seorang anak, namun orang tua akan khawatir jika anak-anak mereka sering menangis. Orangtua seringkali dibuat pusing dan bingung jika anaknya mulai merengek.

Baca selengkapnya »

Berhentilah Salahkan Kodok..! “Sebuah Catatan untuk Guru”

Jika sang anak jatuh maka si ibu mengatakan bahwa yang membuat jatuh adalah kodok. Alih-alih si ibu menjelaskan mengapa sang anak jatuh tetapi kodok yang tidak berdosa menjadi sasaran penimpaan kesalahan. Seberapa sering anak jatuh ucapan si ibu terekam kuat dalam otaknya dan membentuk dalam ucapan dan tindakannya kelak bila ia menginjak remaja hingga dewasa bahkan sampai lanjut usia.

Baca selengkapnya »

Kuntum Khairu Ummah…

Sebaik-baik Umat,Biarkan Kami tetap di sini, Meniti hari bersama mimpi, Karena kami..., Takkan berhenti Dan jangan coba-coba, Hentikan langkah kaki kami..., Sekali lagi, Karena kami..., Kuntum khairu ummah ukhrijat linnasi (Kamu adalah sebaik-baiknya umat yang di-tampilkan untuk umat manusia. QS. 3: 110).

Baca selengkapnya »

Biasa Saja, Badai Juga Akan Lewat

Biar saja pagi ini, Kukecup selaksa duri yang menghujam hati, Biar saja pagi ini, Kuhirup sayatan hati saudara di sebelah, Biar saja, orang-orang tidak berhenti mencacinya, Jelas saja, Karena ia pembeda, penggerak dan aktor utama, Yang aku tahu, lakon yang ia bawakan tidak biasa, Bukan yang sekarang terjadi benar terjadi benarkah?, Sampai kepada satu masa.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization