Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Memperingati 99 Tahun Deklarasi Balfour

Memperingati 99 Tahun Deklarasi Balfour

Arthur Balfore. (aspacpalestine.com)
James Arthur Balfore. (aspacpalestine.com)

dakwatuna.com – Al-Quds. Deklarasi Balfour merupakan teks surat yang dikirimkan oleh Menteri Inggris, James Arthur Balfour pada tanggal 2 November 1917 kepada Lord Walter Rothchild yang berisikan dukungan pemerintahan Inggris terhadap pembentukan negara Yahudi di Palestina.

Ketika peristiwa itu berlangsung, jumlah orang Yahudi yang berada di Palestina tidak lebih dari 5% dari total jumlah penduduk Palestina. Surat itu sendiri dikirim satu bulan sebelum tentara Inggris menjajah Palestina.

Teks Deklarasi Balfour:

Kementerian Luar Negeri

2 November 1917 M

Yang Terhormat, Lord Rothschild

Saya merasa bahagia untuk menyampaikan ini kepada Anda atas nama Pemerintah yang Mulia. Deklarasi berikut adalah sebagai bentuk simpati terhadap aspirasi Zionis Israel, telah disampaikan kepada jajaran kabinet mentri dan disetujui.

“Sesungguhnya pemerintah telah melihat dan mendukung pembentukan negara bagi orang-orang Yahudi di Palestina, dan akan memberikan fasilitas untuk memudahkan tercapainya tujuan tersebut. Harus dipahami bahwa tidak akan dilakukan dengan merugikan hak-hak sipil dan religi masyarakat non-Yahudi yang ada di Palestina atau hak-hak politik orang Yahudi di negara lain.”

Saya akan berterima kasih sekali jika anda turut andil dalam persatuan Zionis Israel melalui deklarasi ini.

Yang Bertanda tangan

Arthur Balfour

Hasil dari deklarasi Balfour ini dijelaskan oleh pakar sejarah dan analis politik, Dr. Adnan Abu Amr bahwa perjanjian ini merupakan awal dari proyek pencaplokan tanah Palestina oleh Zionis Israel, serta mewujudkan impian dari bangsa Yahudi untuk mendirikan negaranya di atas tanah Palestina.

Ia juga menjelaskan, dari deklarasi ini kemudian terbentuklah koalisi di lapangan antara rencana Zionis dan Imperialisme dunia yang saat itu dipimpin oleh Inggris, dan kemudian Amerika.

Deklarasi Balfour ini juga mengklaim bahwa Palestina merupakan tanah tanpa penghuni untuk diberikan kepada bangsa yang tak memiiki tanah. “Ini merupakan penyelewengan sejarah,” bantah Abu Amr. Ia mengatakan, bangsa Palestina memiliki kekuatan sosial yang kuat dan sudah mengakar, mereka tumbuh sebagai keluarga, masyarakat sehingga tidak akan mudah untuk disingkirkan keberadaannya oleh entitas asing yang lain.

Bertepatan dengan peringatan deklrasi Balfour ke-99 ini, menurut pakar sejarah tersebut, Inggris hendaknya meminta maaf dari kejahatan yang mereka perbuat (melalui deklarasi Balfour) dengan memberikan kepada entitas Zionis janji mendirikan negara Yahudi di atas tanah Palestina. (msy/dakwatuna)

Sumber: felesteen.ps

Redaktur: Muh. Syarief

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Wakil Direktur Studi Informasi Alam Islami (SINAI) Mesir 2008

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization