Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Murabbiyah, Ta’arufkan Akhwat yang Siap Menikah

Murabbiyah, Ta’arufkan Akhwat yang Siap Menikah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
ilustrasi (jilbabcantig.blogspot.com)
ilustrasi (jilbabcantig.blogspot.com)

dakwatuna.com – Barokallahulaka wabaroka alayka wajama’a baynakuma bii khoir

Ada jejak tanya, kapan kiranya doa sakral itu terlantun di antara riuh dan senyum bahagia, sedangkan diri kini masih seorang yang berlenggang mengisi daftar hadir tetamu undangan.

Umi… kau yang mengulurkan cercah-cercah sejuk bahkan tak jarang adanya hidayah terulur dari pertemuan denganmu. Diri muasalnya seorang perempuan yang bahagia dengan bingar dunia; bermain, tertawa, menghabiskan waktu yang tak berkesudah, menjalankan titah Allah yang hanya solat dan puasa, sebab hanya sebatas itu ilmu yang dipahami.

Umi… lantas pertemuan denganmu seolah Allah menghubungkan pada ruang baru yang sebenarnya itu adalah hakikat terciptanya manusia untuk patuh sepatuh ruku dan sujud dalam shalat. Maka, ketaatan ialah kunci dari hati yang telah terpercik cahaya hidayah. Hadirlah perempuan yang menahan segala nafsu yang muncul seiring perkembangan zaman dan lingkungan pergaulan, seorang dengan perangai santun buah tarbiyah, menerpa liku dakwah yang turut terlalu kala dipertemukan dengan binaan yang rupa-rupa peringainya, seorang penyabar dari awal terazamkan patuh pada titah Allah, dilebarkan kain gamis dan kerudungnya meski lebih dari satu dua ucapan menusuk hatinya, di samping ditetapkannya waktu taqorub untuk amalan yaumiyahnya.

Umi… percayalah, anakmu adalah akhwat-akhwat tegar dengan amanah, kuat izzahnya dan terpelihara maruwahnya, tetapi tahukah Umi? Bagaimana berisiknya dunia zaman sekarang, ketika penantian dijadikan haluan terciptanya lagu-lagu galau yang mendayu, lirik-lirik yang membuat perasaan terhanyut serta gambar-gambar meme ikhwan akhwat yang secepat kilat ingin terhapuskan di beranda.

Umi… ada dada yang dilapangkan atas satu dua pertanyaan serta terkadang tawaran yang berdatangan terlebih di hari raya yang belum lama dilewati, bukan…bukan tak berarti menjadi pemilih yang menolak tawaran tetapi lebih pada kepercayaan dan harapan, bahwa lelaki yang bersanding adalah yang sekufu hingga menutup mata. Orang bilang kalau belum dicoba mana tau cocok, tetapi mencoba ialah keharaman di sela waktu yang tentu tersiakan. Virus merah jambu yang mewabah tentu harus terbentengi keyakinan yang kuat, tak ada cinta sebelum akad, bila waktu belum tepat semoga Pemilik Hati senantiasa merangkul untuk dijauhkan dari fitnah asmara sesaat.

Umi… jelas jodoh Allah yang berkuasa menyandingkan, tetapi ikhtiar manusia harus menjalankan, bila doa menjadi ikhtiar paling berwenang semoga tak putus namaku kau sebutkan dalam lirih-lirih pinta hamba shalihah.

Pada masanya, jika kau tanyakan kematangan siapku, tak ada lagi jawaban selain syukurku… (dakwatuna.com/hdn)

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Garut, nurse, suka puisi dan tulis menulis. Sedang merintis menjadi perempuan baik agar bahagia dunia dan akhirat. Ingin punya anak shalih. Novel, buku kesehatan dan kumpulan cerpen bersama sebagai bukti karyanya, esai, puisi dan cerpen dimuat di koran lokal, bisa berkunjung di blognya.

Lihat Juga

Bukan Mau tapi Siap, Inilah 4 Hal yang Wajib Dilakukan Muslimah Sebelum Menikah

Figure
Organization