Topic
Home / Keluarga / Pendidikan Keluarga / Membangun Karakter Dasar Keluarga

Membangun Karakter Dasar Keluarga

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Abu El-Muttaqy)
Ilustrasi. (Abu El-Muttaqy)

dakwatuna.com – Keluarga merupakan organisasi terkecil dalam sebuah masyarakat, dimana keluarga terdiri dari seorang suami, istri dan anak. Setiap anggota keluarga memiliki hak dan kewajiban masing-masing dan sudah semestinya setiap anggota keluarga memahami hak dan kewajiban di dalam keluarga agar kondisi lingkungan keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah (SAMAWA) dapat terwujud. Allah SWT berfirman;

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].

Allah SWT sudah menyiapkan rambu-rambu atau tujuan dalam membentuk rumah tangga. Apabila kita mempelajari kandungan ayat tersebut, kita dibimbing betul bagaimana cara agar kehidupan rumah tangga kita indah dan bersuasana Syurga. Kandungan  yang pertama adalah kita harus mampu menghadirkan suasana yang nyaman (sakinah) dalam keluarga. Sakinah akan tercipta apabila ada rasa saling percaya satu sama lain, saling pengertian, saling mengutamakan kejujuran dan saling menjaga amanah. Kedua kita harus mampu menghadirkan rasa ingin selalu bersama (mawadah). Mawadah akan tercipta apabila dalam keluarga kita ada sakinah yang senantiasa kita jaga sehingga cinta  akan terus tumbuh dan berkembang, bukan cinta karena penampilan fisik saja, akan tetapi cinta yang Allah tanamkan langsung ke dalam hati setiap anggota keluarga kita.  Ketiga adalah kita harus mampu menghadirkan rasa kasih sayang dan kelembutan (warahmah). Warahmah akan hadir dalam keluarga kita apabila tahapan sakinah dan mawadah sudah kita peroleh.

Membangun keluarga sama halnya dengan kita membangun rumah harus ada tahapan perencanaan yang matang ,agar bangunan yang dihasilkan adalah bangunan yang baik, nyaman, kokoh dan indah. Apabila kita membangun asal-asalan maka hasil yang didapat-pun akan asal-asalan pula. Untuk itu dalam merencanakan membangun keluarga kita harus memahami tahapan-tahapan apa saja yang harus kita siapkan, agar bangunan rumahtangga kita adalah bangunan yang di dalamnya ada Sakinah, Mawadah, Warahmah. Tahapan pertama adalah kita menyiapkan Niat terlebih dahulu sebagaimana disampaikan dalam hadits: Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

Niat adalah kunci awalnya apabila niatnya menikah semata-mata untuk beribadah kepada Allah maka keberkahan dari Allah yang akan kita dapatkan sehingga suasana dalam keluarga senantiasa membuat kita nyaman, penuh cinta dan kasih sayang (SAMAWA). Tahapan kedua setelah niat adalah kita berusaha memperbaiki diri agar pasangan yang kita peroleh adalah pasangan yang baik pula sebagaimana dalam firman Allah SWT :

اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.

Artinya:“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula. (QS. An Nur: 26)

Jangan kita terlalu banyak menuntut untuk mendapatkan pasangan yang baik apabila kita sendiri belum bisa memperbaiki diri, memang seharusnya kebaikan itu diawali dari diri kita sendiri, karena kebaikan sifatnya menular nah bagi yang sudah menikah bagaimana dong ko istri saya kelakuannya seperti ini, itu dan lain sebagainya. Kembali, kita harus introspeksi diri apakah kita sudah baik atau belum dan harus diingat kalau kebaikan itu menular maka awali dulu dari kita dan kunci dari kebaikan itu adalah kita harus sabar. Tahapan ketiga adalah mencari pasangan tahapan ini memang penuh dengan kegalauan ada yang mencari karena cantiknya, kayanya dan lain sebagainya, lalu bagaimana menurut tuntunan islam ? Dari Abu Hurairah – rhadiyallahu anhu – dari Nabi Muhammad SAW, beliau berkata: “Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena nasab (keturunannya), karena kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung.

Dalam memilih pasangan hendaknya kita mendampinginya dengan shalat Istikharah agar dalam proses pemilihan calon pasangan kita, Allah ikut membantu memilihkan yang terbaik dari yang baik dan tentunya bukan melalui jalur pacaran karena sudah jelas pacaran bukan jalan yang Allah ridhai, Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa’: 32)

Lalu bagaimana caranya mendapatkan pasangan yang cocok kalau kita tidak pacaran terlebih dahulu? Sekali lagi kembalikan niat awal dari membangun keluarga kita apabila tujuannya untuk beribadah kepada Allah, maka keberkahan dan kabahagiaan yang akan kita dapatkan. Sekarang cara mendapatkan pasangan bisa dengan langsung datang ke pondok-pondok pesantren dan menyampaikan ke pimpinan pesantren untuk dicarikan jodoh atau kita langsung ke keluarga calon yang kita anggap itu yang terbaik agamanya bagus, nasabnya bagus, kaya, dan cantik lagi, langsung saja melamarnya kalau jodoh dan Allah menghendaki pasti diterima  ”banyak jalan menuju Makkah” asalkan kita mau pasti bisa. Nah bagi yang sudah menikah dan dulu sempat pacaran tidak usah khawatir. Ampunan Allah Maha luas tinggal kita meminta ampun dan kita perbaiki niat serta mari kita lakukan kebaikan-kebaikan Insya Allah peluang untuk menjadi keluarga yang Sakinah, Mawadah, Warohmah masih terbuka lebar. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang abi yang telah Allah karuniai dua orang putra yang mendapatkan amanah untuk menjadi seorang pengajar di SMA Islam Nurul Fikri Boarding School Lembang.

Lihat Juga

ICMI Rusia Gelar Workshop Penulisan Bersama Asma Nadia

Figure
Organization