Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Kenapa Burung Unta Benamkan Kepalanya di Pasir? Benarkah Untuk Sembunyi dari Musuh?

Kenapa Burung Unta Benamkan Kepalanya di Pasir? Benarkah Untuk Sembunyi dari Musuh?

Burung unta. (aljazeera)
Burung unta. (aljazeera)

dakwatuna.com – Burung unta (ostrich) sering menjadi bahan permisalan orang yang takut dan lari dari masalah tanpa menyelesaikan masalah tersebut. Seakan sudah merasa nyaman, padahal masalah masih ada dan belum terselesaikan.

Permisalan itu muncul karena burung unta sering membenamkan kepalanya terutama ketika bahaya sedang mengancamnya. Konon burung itu takut, lalu bersembunyi. Ketika sudah gelap seakan dirinya sudah tidak terlihat musuh, padahal yang tersembunyi hanya kepalanya saja.

Sebuah permisalan yang menunjukkan kebodohan orang yang takut menghadapi masalah, dan menyelesaikannya hanya dengan menganggapnya tidak ada. Tapi apakah benar burung unta sebodoh itu?

Seperti ditulis Heba Hafez, di Aljazeera, Rabu (6/1/2016) yang lalu, burung unta berasal dari daerah Afrika dan Timur Tengah. Namun burung ini telah menjadi korban perburuan selama berabad-abad sehingga saat ini jumlah yang hidup di padang pasir Timur Tengah tinggal sangat sedikit.

Berat burung ini bisa mencapai 150 kg. Sedangkan tingginya bisa mencapai 2.4 m. Keistimewaan burung yang tidak bisa terbang ini adalah kecepatan larinya. Setiap jam burung ini bisa mencapai jarak 50 km. Kecepatannya juga bisa terus stabil hingga setengah jam.

Walaupun bertubuh tinggi dan berleher jenjang, burung ini mempunyai kelemahan, yaitu jarak pandangnya yang sangat pendek. Sehingga dirinya sangat terancam jika ada bahaya yang mendekat. Namun demikian, Allah Taala memberinya keistimewaan yaitu pendengaran yang sangat kuat.

Allah Taala juga memberinya insting bahwa gelombang suara akan lebih cepat merambat dalam benda padat daripada udara. Oleh karena itu, jika merasa ada bahaya mengancam, burung ini akan memasukkan kepalanya untuk mengetahui arah dan jarak bahaya yang akan mendatanginya.

Setelah mengetahuinya, burung ini pun bisa menentukan ke arah mana dia bisa menyelamatkan dirinya. Subhanallah, ternyata burung ini sangat cerdas, tidak seperti kebanyakan manusia yang melarikan diri dari masalah tanpa mencoba menyelesaikannya. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 3.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization