Topic
Home / Berita / Silaturahim / Manfaatkan Liburan Chuseok Korea, IMUSKA Gelar Studi Islam Intensif

Manfaatkan Liburan Chuseok Korea, IMUSKA Gelar Studi Islam Intensif

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Studi Islam Intensif yang digelar Muslim Student Association in Korea. (Phisca/IMUSKA)
Studi Islam Intensif yang digelar Muslim Student Association in Korea. (Phisca/IMUSKA)

dakwatuna.com – Nowon,. Mengisi waktu liburan Chuseok 2015 ini, Indonesian Muslim Student Association in Korea atau akrab disebut IMUSKA menggelar acara spesial yaitu Studi Islam Intensif (SII). Agenda ini digelar di dua kota sekaligus yaitu di Seoul pada tanggal 27 September 2015 dan di Busan pada tanggal 29 September 2015. IMUSKA bekerja sama dengan PKPU dalam kesempatan ini berhasil menghadirkan pembicara dari Indonesia, Dr. H. Agus Setiawan, Lc. M.A. yang juga merupakan Lulusan Al-Azhar Mesir, Omdurman Sudan dan Universitas Kebangsaan Malaysia.

Pada sesi pertama SII digelar di kampus Seoul National University of Science and Technology.  Bertempat di tepi Bungeobang Pond,  acara di mulai pukul 11 pagi. Dipandu oleh pembawa acara Phisca Aditya, acara di mulai dengan pembacaan tilawah Alquran oleh Havid Aqoma yang membaca Q.S Al Mukminun. Setelah itu sambutan disampaikan oleh ketua dewan Syuro IMUSKA Nurhadi Sukma Waluyo.  Dalam sambutannya Nurhadi mengajak kepada hadirin untuk bisa mrmanfaatkan waktu mudanya untuk bisa berbuat banyak kepada agama Islam. Karena saat muda lah kita memiliki potensi dan semangat yang berlebih sehingga akan sabgat bagus jika kita memanfaatkan itu semua. Acara selanjutnya adalah shalat dhuhur berjamaah di tepi kolam dan dilanjutkan makan rendang bersama.

Kajian dimulai pukul dua siang dengan mengambil tema Pemuda dan Islam. Ust Agus menyampaikan bahwa pemuda kontemporer mengalami dua permasalahan besar. Permasalahan pertama adalah pemuda sekarang kurang dalam hal pembinaan keislaman (tarbiyah) dan wawasan keislaman (tsaqafah). Sedangkan permasalahan kedua adalah pemuda saat ini mulai kehilangan jati dirinya sebagai pemuda Islam. Hal ini disebabkan karena rasa malu dan takutnya menghadapi resiko dalam hidup. Berangkat dari sinilah kita berharap bida saling mengingatkan antara satu sama lain. Menjadi pribadi yang shaleh atau baik dan juga menjadi pribadi yang muslih atau siap memperbaiki. Terlebih kita berada di negara yang minoritas Islam sehingga sangat perlu kita bisa saling menguatkan dalam kebaikan. Agenda pun selesai pukul 16.00 waktu setempat dan diakhiri dengan shalatty Ashar berjamaah.  Untuk sesi selanjutanya Studi Islam Intensif akan digelar di Pukyong National University pada hari Selasa, 29 September 2015. (sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Korea Selatan Periode 2017-2018. Ketua Indonesian Muslim Student Society in Korea Periode 2016-2017. Lulusan master di Computer Science and Engineering Seoul National University, pernah menjadi Researcher Assistant di Sungkyunkwan University, Korea. Suka traveling, menulis, coding, dan blogging. Memiliki semboyan, beraksilah niscaya Allah akan mereaksikan ikhtiarmu!

Lihat Juga

Imigran Muslim, Akankah Mengubah Wajah Barat di Masa Depan?

Figure
Organization