Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Pengamat CNN Duga Kuat Puing Pesawat di Pulau Reunion adalah MH370 yang Hilang

Pengamat CNN Duga Kuat Puing Pesawat di Pulau Reunion adalah MH370 yang Hilang

Pesawat MH370 yang hilang 8 Maret 2014 lalu (arsip Flightlevel 80/CNN)
Pesawat MH370 yang hilang 8 Maret 2014 lalu (arsip Flightlevel 80/CNN)

dakwatuna.com – Reunion. Pengamat keamanan CNN, David Soucie, menyatakan bahwa puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion pada Rabu kemarin adalah pesawat Boeing 777 dan kemungkinan besar pesawat MAS MH370 yang hilang 2014 lalu.

Sebagaimana diberitakan detik.com, mengutip CNN (30/7/2015), Soucie mengutarakan tiga alasan yang memperkuat dugaannya itu, pertama adalah bentuk puing yang terlihat seperti tercabut dari pesawat karena benturan.

Alasan kedua adalah segel di atas puing yang menjadi ciri khas Boeing 777. Menurutnya, segel itu konsisten dengan apa yang dilihatnya di dalam sayap triple 7. Dan yang ketiga adalah banyaknya barnacle atau teritip yang menempel di puing, menunjukkan “aktivitas parasit” yang terjadi setelah benda berada lama di dalam air.

“Jika ini adalah bagian dari triple 7, kita bisa yakin bahwa ini datang dari MH370 karena belum ada banyak kecelakaan triple 7 dan belum pernah terjadi di wilayah itu,” kata analis penerbangan CNN, Mary Schiavo.

Menurut pengamat penerbangan CNN lainnya Les Abend yang telah menerbangkan 777 selama 30 tahun karier pilotnya, penyelidik akan sangat mudah melihat apakah puing itu milik MH370 atau bukan karena setiap bagian pesawat memiliki serial number yang tidak hanya menunjukkan modelnya, namun pesawat tertentu.

Puing yang ditemukan adalah bagian dari sayap pesawat (CNN/AirLive.net)
Puing yang ditemukan adalah bagian dari sayap pesawat (CNN/AirLive.net)

Dengan mengetahui serial number tersebut, penyelidik bisa memastikan apakah puing itu bagian dari aileron, sayap atau flaperon pesawat, bahkan sebelum tiba di pulau tersebut.

MH370 hilang dari radar pada penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Pesawat dengan penumpang dan awak berjumlah 239 orang itu diyakini berbelok ribuan kilometer dari tujuan semula dan jatuh di Samudera Hindia.

Kasus ini tidak ayal menjadi misteri penerbangan terbesar dalam sejarah. Pencarian yang digawangi Malaysia, Australia dan China sampai saat ini belum membuahkan hasil. Penyisiran dan pemindaian bawah laut di radius yang luas di Samudera Hindia masih terus dilakukan. (rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization