Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Impian Palestina untuk Akhiri Penjajahan Israel di 2017 Kandas di PBB

Impian Palestina untuk Akhiri Penjajahan Israel di 2017 Kandas di PBB

DK PBB tolak resolusi Palestina merdeka. (safa.ps)
DK PBB tolak resolusi Palestina merdeka. (safa.ps)

dakwatuna.com – Jenewa. Dewan kemanan PBB menolak resolusi Palestina yang didukung Liga Arab untuk mengakhiri penjajaah Israel atas tanah Palestina 1967. Rancangan resolusi tersebut menyebutkan selambat-lambatnya akhir tahun 2017 Israel tarik mundur pasukannya dari teritorial Palestina.

Amerika selaku anggota tetap DK PBB mengunakan hak veto dalam sidang darurat yang menggalang suara dukungan terhadap resolusi Palestina yang menuntut diakhirinya penjajahan Israel terhadap Palestina.

Sebanyak 8 negara memberikan suaranya mendukung resolusi tersebut, sedangkan 5 negara anggota lainnya menolak memberikan suara (abstain), sedangkan dua negara anggota lainnya dengan jelas menolak, yaitu Australia dan Amerika. Sidang ini digelar berselang satu hari setelah surat resolusi ini diberikan kepada anggota DK PBB sesuai dengan permintaan dari Otoritas Palestina.

Isi dari resolusi itu menerangkan status kota Al-Quds yang akan dijadikan sebagai ibukota dua negara, dan juga mencantumkan kesepakatan melepas para tahanan, serta kesepakatan damai yang dilangsungkan secara adil dan komperhensif. Disamping itu dibahas pula adanya pihak ketiga untuk membantu pengawasan terhadap penarikan tentara Israel dari wilayah kedaulatan negara Palestina.

Pihak Washington yang menolak resolusi tersebut bependapat, bahwa keputusan dari pihak Palestina ini tidak memberikan kemaslahatan terhadap permasalahan Palestina serta tidak memberikan jaminan terhadap keamanan Israel.

Anggota dari DK PBB yang mendukung resolusi Palestina ini adalah Rusia, Perancis, Cina, Yordania, Chad, Luxemburg, Argentina dan Chili, sedangkan anggota yang abstain Inggris, Ruwanda, Nigeria, Lutinia dan Korea Utara.

Sebelumnya pihak otoritas Palestina telah menyerahkan kepada DK PBB resolusi yang didukung oleh Liga Arab berisikan poin pentingnya mewujudkan solusi damai dan adil secara permanen dan komprehensif untuk mengakhiri perseteruan Palestina-Israel dalam kurun waktu 12 bulan, kemudian rancangan resolusi ini menargetkan di penghujung akhir tahun 2017 nanti perseteruan Palestina-Israel sudah berakhir.

Resolusi ini meminta dukungan terhadap pendirian negara Palestina yang berdaulat dengan batas 1967, dan menjadikan Al-Quds Timur sebagai ibukota Palestina. Sedangkan masalah kemanan diselesaikan dengan mengundang pihak ketiga yang berfungsi sebagai pihak pengawas. (msy/sf/dakwatuna)

Redaktur: Muh. Syarief

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Wakil Direktur Studi Informasi Alam Islami (SINAI) Mesir 2008

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization