Topic
Home / Narasi Islam / Hidayah / Kisah Haru dari Ustadz Muhammad Arifin Tentang Masuk Islamnya Pak Frez

Kisah Haru dari Ustadz Muhammad Arifin Tentang Masuk Islamnya Pak Frez

Ustadz Muhammad Arifin Ilham bersama Pak Frez (kanan) dan anaknya Pak Frez, Zaki (kiri). (facebook)
Ustadz Muhammad Arifin Ilham bersama Pak Frez (kanan) dan anaknya Pak Frez, Zaki (kiri). (facebook)

dakwatuna.com – Jakarta. Dai muda Ustadz Muhammad Arifin Ilham menceritakan sebuah kisah yang mengharukan pada fanpage Facebook pribadinya, K. H. Muhammad Arifin Ilham. Dalam fanpage itu, Ustadz Muhammad Arifin mengisahkan seorang sahabatnya yang memeluk Islam pada tahun 2002, yakni Frez. Seorang pria berusia 60 tahun yang akrab disapa Pak Frez.

“SubhanAllah walhamdulillah sewaktu tinggal di Mampang Depok, abang bersahabat dg Pak Frez dari tahun 1998. Beliau tetangga abang keturunan Belanda Menado,” tulis Ustadz Muhammad Arifin.

Keluarga Frez, lanjut Ustadz Muhammad Arifin,  merupakan penganut agama Nasrani yang taat. Frez dan Ustadz Muhammad Arifin seringkali berpapasan ketika Frez ingin pergi ke gereja.

“Setiap Minggu ke gereja dg memegang Al Kitab, abang dan kadang beliau lebih dulu menyapa, “selamat pagi pak ustadz”, “selamat pagi pak Frez”. Krn sering menyapa kamipun semakin akrab walau berbeda keyaqinan,” lanjut Ustadz Muhammad Arifin.

Ketika Frez jatuh sakit, dan rumahnya terkena musibah puting beliung, Ustadz Muhammad Arifin beserta jamaah masjid mengunjungi dan membantu renovasi hingga selesai.

Frez, memiliki istri dan putra putri yang menjadi aktivis gereja. Yakni Oto, gitaris gereja dan Ana, vokalis gereja. “Abang sering lihat dan dengar langsung saat latihan untuk acara gereja,” ungkap Ustadz Muhammad Arifin.

Frez juga, ujar Ustadz Muhammad Arifin, selalu mengucapkan selamat saat Hari Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha. Sementara, Ustadz Muhammad Arifin mengaku tidak pernah mengucapkan Hari Besar agama Frez.

“Abang sampaikan ke beliau, “maaf pak Frez yg baik, keyaqinan kami melarang mengucapkan selamat Hari Besar agama selain yg kami yaqini tetapi kami wajib menghormati keyaqinan yang berbeda dg kami. Arifin sangat senang bersahabat dg pak Frez”,” tambah Ustadz Arifin.

Tak disangka, tambah Ustadz Muhammad Arifin, diam-diam Frez menaruh perhatian terhadap Islam dan dia juga secara diam-diam mempelajari Islam dari buku dan sikap Ustadz Muhammad Arifin.

“Beliaupun diam diam mulai mempelajari Islam dari banyak buku dan sikap abang yg saat itu abang sudah dikenal sbg guru di Depok. Suatu saat belaiu ke rumah abang dan saat itu turun hujan lebat, abangpun mengantarkan beliau ke rumah beliau. Di mobil abang sentuh, abang pegang tangan beliau, dihati abang berdoa, “Ya Allah hamba sayang dg pak Frez, Ya Haadi, duhai Pemilik hidayah, berilah beliau hidayahMu”, sambil menatap wajah beliau dg kasih sayang. Seturun beliau dari mobil, abang menangis,” papar Ustadz pimpinan Majelis Dzikir Adz-Zikra ini.

Lebih lanjut Ustadz Muhammad Arifin mengungkapkan, ketika sedang memimpin dzikir, Ustadz Muhammad Arifin memimpin doa untuk Pak Frez. Sepulangnya dari masjid, Frez ditemukan sudah menunggu Ustadz Muhammad Arifin di halaman rumah Ustadz Muhammad Arifin.

“Alhamdulillah senin pagi tahun 2002 sepulang dari mesjid, pak Frez menunggu abang di rumah. Dg baju batik kuning, celana panjang hitam dan berpeci hitam, beliau sudah di halaman rumah abang. Setelah saling sapa, beliau berkata dg terbata bata, “Pak ustadz yg mulia, bimbing saya masuk Islam”. Allahu Akbar, abang terdiam lalu langsung memeluk beliau. Kamipun menangis, istri abangpun yg menyaksikan menangis. Lalu beliaupun mengucapkan syahadat dalam bimbingan abang. Kemudian menyatakan keislaman beliau di depan jamaah zikir Depok. Abang beri nama beliau Muhammad Fauzan, diikuti istri dan putra putri beliau masuk Islam. Istri beliau dg nama Halimah, Oto dg nama Muhammad Zaka Ilham dan Ana dg nama Ana Fathimah Alhoiri,” tutur Ustadz Muhammad Arifin.

Ustadz Muhammad Arifin pun mengajak Frez pergi menunaikan ibadah umroh ke tanah suci. “Dan kami pun mencium Hajar Aswad dan menangis bersama di depan Ka’bah. Beliau kini sudah uzur. Beliau dan keluarga diantara 596 muallaf, alhamdulillah. Kebenaran, kasih sayang dan kemuliaan akhlak adalah da’wah terindah dan hidayah adalah Haq Allah,” pungkasnya.

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Anggota DPR AS: Trump Picu Kebencian pada Islam di Amerika

Figure
Organization