dakwatuna.com – Mesir. Pimred Harian Al-Misriyun, Jamal Sultan, melalui akun Twitter-nya mengungkapkan adanya veto (ultimatum) dari pihak Uni Emirat Arab untuk Mesir (As-Sisi) agar meniadakan peran politik apapun bagi Partai An-Nur setelah pilpres kudeta yang saat ini diselenggarakan di negara tersebut.
Sebaliknya, As-Sisi secara resmi juga telah menjanjikan akan membubarkan parpol kelompok salafi tersebut kepada Uni Emirat Arab sebagai salah satu penyandang utama dana yang digunakan untuk menggulingkan Presiden Mursi.
Sebelumnya, As-Sisi dalam salah satu wawancara TV juga telah mengisyaratkan mengenai kemungkinan pembubaran Partai An-Nur sesuai aturan dalam Konstitusi Kudeta yang melarang pendirian partai politik berdasarkan agama.
Dalam hal ini, Partai An-Nur adalah salah satu partai politik, mewakili sikap kelompok salafi di Mesir, yang merestui penggulingan Presiden Mursi pada 3 Juli lalu. Selain itu, Partai An-Nur juga turut serta mengamandemen Konstitusi Kudeta yang melarang pendirian parpol berdasarkan agama dan tampaknya akan menjadi ‘senjata makan tuan’ bagi parpol tersebut jika As-Sisi membubarkannya. (islammemo/rem/dakwatuna)
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: