Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Untuk Menyambut Kemenangan Besar, Erdogan Kampanye di 80 Kota

Untuk Menyambut Kemenangan Besar, Erdogan Kampanye di 80 Kota

Erdogan saat berkampanye (alaan.cc)
Erdogan saat berkampanye (alaan.cc)

dakwatuna.com – Ankara. Pemilu lokal Turki 30 Maret yang lalu bukanlah pemilu biasa. Setiap peserta menganggapnya sebagai pemilu hidup-mati, karena masing-masing menginginkan jatuh pesaing, lalu melenggangkan proyek dan model politiknya masing-masing. Seperti yang ditulis Khurshid Daly dalam artikelnya di Aljazeera, Selasa (1/4/2014) kemarin.

Hal lain yang membedakan pemilu kali ini dengan pemilu sebelum-sebelumnya, adalah persaingan sengit antar partai besar. Terutama antara Partai Keadilan dan Pembangungan (Adalet ve Kalkınma Partisi/AK-Parti) dan Partai Rakyat Republik (Cumhuriyet Halk Partisi/CHP) yang merupakan partai oposisi. Persaingan tersebut terjadi di sejumlah kota besar seperti Ankara, Istanbul dan Izmir. Hasil pemilu kali ini akan menjadi barometer pemilu berikutnya, yaitu untuk memilih anggota parlemen dan presiden/perdana menteri.

Persaingan antar partai juga terlihat dalam kapasitas jumlah iklan dan kampanye yang dilakukan masing-masing di media massa cetak dan elektronik. Hal yang bisa memberikan gambaran kuatnya persaingan tersebut adalah bahwa perdana menteri Recep Tayyip Erdogan sempat berkampanye di 80 wilayah dan kota. Setiap kampanye dihadiri oleh pendukung yang sangat banyak, bahkan ada beberapa kampanye yang dihadiri jutaan pendukung. Tak heran jika dua hari menjelang pemilu, Erdogan sudah tidak bisa berbicara karena kehabisan suaranya.

Namun orang yang paling berbahagia di Turki saat ini adalah Erdogan. Erdogan yang saat berkampanye sempat menantang pihak oposisi untuk mundur ketika partainya kalah saat ini merasa lega. Kemenangan yang besar telah memberikan pengakuan dari rakyat bahwa semua desas-desus yang tersebar menjelang pemilu hanyalah berita bohong yang tidak berdasar. Saat ini Erdogan telah yakin untuk mencalonkan dirinya menjadi pemimpin Turki untuk masa berikutnya, sehingga bisa melaksanakan agenda besarnya menjadikan Turki sebagai negara besar pada tahun 2024. (msa/dakwatuna/aljazeera)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization