Topic
Home / Narasi Islam / Wanita / Banyak Wanita yang Tertipu dan Terlena Hingar Bingar Penampilan Fisik Namun Kosong Intelektualitas

Banyak Wanita yang Tertipu dan Terlena Hingar Bingar Penampilan Fisik Namun Kosong Intelektualitas

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (th.hereisfree.com)
Ilustrasi. (th.hereisfree.com)

dakwatuna.com – Bismillah…

Jika melihat statistik atau kuantitas wanita di bumi Allah lebih dominan dibanding dengan kaum laki-laki. Tentu dengan Allah ciptakan banyak wanita memiliki peran penting bagi keberlangsungan kehidupan baik dalam sector pendidikan, sector rumah tangga, sector pemerintah dan sector masyarakat.

Bahkan sudah tidak asing lagi dengan istilah bahwa wanita adalah tiang Negara, wanita adalah madrasah utama dalam keluarga dan melihat baiknya suatu peradaban maka lihatlah bagaimana baiknya wanita di suatu Negara atau peradaban. Jika di suatu Negara tingkat intelektualitas buruk akan sangat dimungkinkan anak yang dilahirkan rata-rata kejeniusan di bawah standar, tidak hanya kejeniusan yang rendah melainkan sikap dan tutur kata juga jauh dari norma yang berlaku.

Apalagi di zaman neoliberal sangat dibutuhkan wanita memiliki intelektualitas tinggi karena mereka akan mendidik anak maupun peserta didik yang gampang rapuh, yang gampang gelisah, yang gampang putus asa, dan yang gampang diolengkan karena terpengaruhi oleh budaya westernisasi, terpengaruhi teknologi, terpengaruhi tontonan, terpengaruhi bacaan dan terpengaruhi makanan. Untuk menghadapi itu semua maka diperlukan wanita yang dedikasi ilmunya sangat tinggi.

Disadari atau tidak banyak wanita yang tertipu dan terlena hingar binger penampilan fisik namun kosong intelektualitas walaupun ada wanita memiliki high intelektual tidak melebihi 2 persen dari jumlah wanita di bumi. Padahal setiap sisi kehidupan dibutuhkan wanita yang memiliki intelektualitas.

Entah apa yang membuat wanita begitu terhipnotis dengan dandan fisik dibanding dengan intelektual atau jangan-jangan fitrah wanita kentara dengan kecantikan fisik daripada mengisi kematangan ilmu.

Diperparah lagi dengan banyak ajang-ajang kecantikan yang gembori, dipertontonkan di televisi, banyak duta-duta yang menginginkan wanita cantik dari luar saja, dan dibanjirinya produk kecantikan yang mendorong wanita untuk terlena dengan hiruk pikuk kecantikan fisik. Seakan-akan tubuh wanita merupakan wahana kapitalisasi lihat saja realitas yang terjadi di tengah masyarakat.

Tubuh wanita terseksi, terhot, terputih dan termulus yang akan dibayar dengan harga fantastic atas factor tersebut pula berlomba-lomba wanita ingin mengkapitalisasi tubuh mereka. Bahkan laki-laki melihat wanita juga dari segi fisik padahal fisik hanya berlaku bertahun saja sedangkan intelektualitas berlaku seumur hidup. Dan untuk meraih kecantikan itu harganya sangat mahal!!

Ternyata biaya hidup wanita lebih diberatkan pada dandanan fisik, dibandingkan berkaitan dengan keilmuan. Coba saja Tanya pada wanita mereka terasa berat untuk membeli buku dengan harga 70ribu sedangkan untuk membeli tas, sepatu, cream atau lainnya dengan harga fantastis tak pernah dipermasalahkan. Itulah yang terjadi di tengah masyarakat baik di belahan bumi selatan, bumi utara, bumi barat, dan bumi timur semua wanita terlena hingar bingar kecantikan.

Note: tulisan ini dedikasi untuk diri sendiri, materi muhasabah diri, dan taujih bagi siapapun ingin menjadi wanita intelektualitas

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumni Unpad dan UGM. Berprofesi sebagai Dosen, Penulis Lepas dan Penyiar

Lihat Juga

Kemuliaan Wanita, Sang Pengukir Peradaban

Figure
Organization