dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsah mengatakan, meski ke depan lembaga keuangan khususnya perbankan akan ditangani oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), namun tidak mengendurkan Perbankan syariah di Indonesia.
Halim mengatakan, dengan didasari pengaturan yang berada di satu atap nantinya akan membuat segala pengembangan industri keuangan sayriah menjadi padu, sehingga hambatan yang terjadi bisa diseslesaikan dengan baik.
“Hendaknya pengalihan ini tidak mengendurkan upaya perbankan keuangan syariah di Indonesia,” kata Halim, saat menghadiri Pertemuan Tahunan Dewan Pembina Syariah, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Minggu (2/12/2013) malam.
Menurut Halim, pengalihan wewenang tersebut adalah harmonisasi antar kebijakan yang ada di lembaga keuangan syariah. Memang akan ada sedikit kendala, tapi akan lebih stabil dan kesinambungan kedepan, harminosasi ini akan membuat industri keuangan syariah akan lebih mudah.
“Seperti kebijakan yang akan keluar sebentar lagi kebijakan uang muka,” ungkap Halim.
Halim menambahakan, untuk mengembangkan perbankan syariah maka harus melakukan langkah-langkah seperti sosialisasi dan edukasi tetap digalakkan. Selain itu, pemanfaatan teknologi, internet dan HP juga harus dioptimalkan untuk promosi kampanye ke masyarakat. “Kalau ini didukung maka program ini akan efektif,” jelas Halim.
Selain itu adalah, dengan melakukan inovasi produk dan layanan program syariah, karena program syariah masih tertinggal dibandingkan perbankan konvesional. “Dan ini hal yang perlu didalami betul,” tutup Halim. (ade/okezone)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
