dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Bank Indonesia menyatakan pembiayaan perbankan syariah per kuartal III/2012 tumbuh 40,41% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp130,35 triliun.
Pada September 2011, nilai pembiayaan yang dibukukan sekitar Rp92,83 triliun.
Perkembangan ini tidak diikuti dengan meningkatnya rasio pembiayaan bermasalah (non-performing finance/NPF) yang turun menjadi 2,74% dari sebelumnya 3,5%.
Di sisi dana pihak ketiga (DPK), terjadi kenaikan 30,6% menjadi Rp127,67 triliun, dari sebelumnya Rp97,75 triliun.
Data Bank Indonesia (BI) yang diterbitkan Kamis (8/11), juga memperlihatkan laba tahun berjalan meningkat hingga 68,43%. Hingga 9 bulan pertama 2012, jumlahnya menyentuh Rp2,02 triliun. Tahun lalu, besarnya Rp1,2 triliun.
Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya pendapatan karena pendapatan operasional mengalami pertumbuhan.
Pendapatan bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS), di luar Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah, per September menyentuh Rp12,36 triliun atau naik 15,22%.
Sedangkan, pendapatan operasional nilainya mencapai Rp11,92 triliun. Jumlah ini lebih tinggi 33,15% ketimbang posisi setahun lalu.
Namun di sisi lain beban juga memperlihatkan kenaikan. Beban keseluruhan meningkat 33,05% menjadi Rp12,36 triliun.
Hal ini disebabkan oleh besarnya beban operasional bank yang jumlahnya naik 39,77% atau setara dengan Rp6,19 triliun.
Sayangnya, kekuatan permodalan BUS dan UUS mulai melemah. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) turun menjadi 14,98% dari sebelumnya 16,18%. (ra/bisnis)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
