Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Hadiah Pemanis Ukhuwah

Hadiah Pemanis Ukhuwah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – “Saling menghadiahilah kalian karena sesungguhnya hadiah itu akan mencabut/menghilangkan kedengkian.”

Ada yang pernah mendapatkan hadiah, kado, kejutan atau sejenisnya? Bagaimana perasaan Anda? Senangkah? Bahagiakah? Haru kah?

Dua bulan yang lalu adalah bulan penuh kado, penuh hadiah, penuh kejutan bagi saya. Seminggu terakhir  Ramadhan dan tiga minggu lepas Idul Fitri 1433 H saya habiskan liburan di kampung halaman tercinta, ini memang salah satu hadiah mewah yang Allah hadiahkan, di izinkan berjumpa dengan Ramadhan dan merayakan Idul Fitri bersama Keluarga, kerabat, sanak saudara, dan sahabat. Banyak detik-detik yang tak disangka menghampiri, hari pertama menginjakkan kaki di negeri kelahiran kebetulan adalah hari kelahiran saya 20 tahun yang lalu, saya bukan termasuk orang yang selalu merayakan hari ulang tahun, tapi saya suka mengirim hadiah-hadiah kecil pada moment-moment tertentu keluarga dan sahabat saya, sekadar membisikkan kata-kata lewat hadiah tersebut, “namamu selalu terpahat di hatiku”.

Jika hari itu kita teringat mereka karena banyak yang mengucapkan ‘met milad’, ‘HBD’ deesbe di socmed, tak salah bukan jika kita mengirimkan hadiah saat itu? Kadang saya selipkan surat di dalamnya, saya tuturkan beberapa deret kalimat, bukan karena hari ini hari lahirmu lantas saya kirimkan hadiah, tapi karena kau adalah sahabatku, salah satu orang yang kucinta, bukannya rasul memberikan contoh agar memberikan hadiah bagi saudara? Jika saja waktunya tepat dengan hari kelahiranmu, jangan ucapkan aku ikut-ikutan budaya nasrani, yang katanya memperingati hari ultah berasal dari mereka, aku hanya mengikuti tutur rasul yang tertuang dalam hadits,

““Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 594, dihasankan Al-Imam Al-Albani dalam Irwa`ul Ghalil no. 1601) 

Sekali lagi soal waktu boleh kapan saja bukan?

Hanya ingin berbagi kepada teman-teman semua, hadiah adalah perekat cinta, pemanis ukhuwah, penghilang dengki.

Dan ingin kuucapkan banyak terima kasih atas banyak kejutan 2 bulan kemarin dari keluarga dan sahabat, atas sambutan yang tak disangka, atas linang air mata bahagia dalam pertemuan singkat tersebut, terima kasih buku-buku dan novelnya, baju hangatnya, gamisnya, bros cantiknya, kue-kue nya, seblaknya, susu yes dan ciki kusukanya, gantungan kuncinya, boneka lumba-lumbanya, dan semuanya, terutama untaian doa dari semua, aku pasti merindukan pelukan hangat dan kecupan berharga kalian. Kini aku sudah kembali lagi ke tanah rantau, namun bukan ucapan selamat tinggal untuk kalian, tapi “sampai jumpa lagi”.

Semoga tali kisah cinta kita tak hanya tersurat dalam dunia berlatar tanah dan berselimut langit yang fana, tetapi tetap terajut hingga JannahNya. Aamiin.

Ini salah satu hadiah indah dari Ukhti Iffah 2 tahun yang lalu, yang tak pernah bosan kubaca.

“Selamat Berjuang ukhti”
Aku hanya bisa menatap langit langit,
tak sanggup jika harus tengadah karena melihat kepergianmu ukh,
ukhti, kau yang buat aku tertawa saat duka tiba,
kau yang buat aku berlinang saat haru datang,
kau yang lukiskan pelangi saat derai tangis mengalir di pipi,
kau yang mampu hilangkan awan mendung saat masalahku kian menggulung,
subhanallah begitu agung anugrah Allah,
pertemukan kita dalam keadaan baik,
dan esok kita berpisah dalam keadaan baik­­­­,
tak banyak lagi lidahku berkutat untuk uraikan kata kata yang tersurat,
hanya rindu yang kini menjerat, kepadamu wahai akhwat,
maafkan segala khilaf wahai sobat, semoga di sana kau bisa selamat,
arungi hidup berlandaskan syariat,
hingga kita tidak hanya dipertemukan di dunia yang sesaat,
tapi juga dipertemukan di abadinya alam akhirat,
selamat berjuang ukhti aku selalu merindukanmu”.

(Iffah Nurkhalifah)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 9.33 out of 5)
Loading...

Lihat Juga

Bersyukurlah, Maka Hidupmu Akan Bahagia

Figure
Organization