Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Ramadhan di Pagi Hari

Ramadhan di Pagi Hari

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi

dakwatuna.com
Hari ini aku bertengkar dengan pagi,
Tau kenapa?
karena dia mengajakku membuai mimpi lagi,
meneruskan mimpi malam yang tak sempurna,

“tak usah kau hiraukan mentari yang meninggi” katanya.
aku pun diam tak memberi janji

Tiba-tiba temanku mengomentari,
“kadang aku mengalah pada pagi”

Kemudian, aku berusaha menimpali,
“jika satu bulan ini, aku selalu mengalah pada pagi,
mungkin selamanya aku merugi,
karena bulan agung ini tak akan kembali”

Temanku berapologi,
“Aku mencintai pagi bak akan menemui bidadari”

“Mimpi bersama pagi,
membuatku lupa diri,
bahwa aku di bulan nan suci,
bulan untuk bertadarrus mengaji

aku menimpali, untuk yang terakhir kali

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 7.00 out of 5)
Loading...
Mahasiswa S1 Tahun Akhir Jurusan Studi Islam (Spesialisasi Fiqh-Ushul) Universitas Hassan Tsani, Mohammedia, Casablanca, Maroko.

Lihat Juga

Sambut Ramadhan dengan Belajar Quran Bersama BisaQuran

Figure
Organization