Topic Archives: Kudeta Militer di Mesir

Tidak cukup dengan menjatuhkan hukuman mati kepada Mursyid ‘Am Ikhwanul Muslimin (IM) dan ratusan anggota IM lainnya, pemerintah kudeta di Mesir mulai membidik harta kekayaan gerakan Islam terbesar di dunia tersebut.

Pengadilan Mesir dikabarkan telah memutuskan untuk menyita harta kekayaan yang dimiliki oleh kader-kader Ikhwanul Muslimin, di antaranya Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi (Ketua Persatuan Ulama Sedunia), Ahmad Mansur (wartawan senior Aljazeera), dan Syaikh Wajdi Ghanim (ulama).

Otoritas Bandara Internasional Cairo akhirnya pada Senin pagi (12/5) mengizinkan Abdullah ‘Ashim untuk melakukan perjalanan ke AS dalam rangka mewakili Mesir pada kompetisi Intel ISEF 2014 di California.

Koalisi Nasional Pendukung Legalitas yang digawangi oleh Ikhwanul Muslimin (IM) dan kelompok-kelompok islamis lainnya mengimbau rakyat Mesir untuk meningkatkan aksi demonstrasi dalam satu minggu mendatang dengan tema utama ‘Bathil....Maa Biyahkumsy’ (Bathil...Tidak Akan Pernah Berkuasa).

Kelompok pendukung demokrasi dengan nama Aliansi Rakyat Mesir (Egyptian Alliance) meluncurkan kampanye R4B14 Sedunia dalam rangka memperingati tragedi pembantaian di medan Rabiah Al-Adawiyah yang dilakukan aparat pendukung kudeta.

Salah seorang petinggi Gereja Koptik Mesir mengungkapkan bahwa Presiden Uni Emirat Arab, Syaikh Khalifah bin Zaid Al-Nahyan, menyiapkan pesawat khusus dalam rangka menjemput pimpinan tertinggi Kristen Koptik di Mesir, Paus Tawadrus II, pada Jumat, 9 Mei 2014, untuk kunjungan khusus ke Emirat selama lima hari.

Salah seorang aktivis politik dan mantan anggota Parlemen Mesir pada masa Presiden Mursi, Mustafa Najar, mengaku menyesal telah ikut mengobarkan Revolusi 30 Juni yang ditunggangi pelaku kudeta untuk menggulingkan presiden terpilih, Muhammad Mursi.

Kabinet pemerintah kudeta Mesir membentuk komite khusus untuk mempelajari kemungkinan pengurangan biaya penyelenggaraan kantor diplomatik Mesir di luar negeri.

Wartawan senior Mesir dan Pimred Majalah Al-Misriyun, Jamal Sultan, mengkritik wawancara capres kudeta, Abdul Fatah As-Sisi, dengan salah satu TV Mesir pada Senin lalu (5/5), terutama ancamannya untuk memberangus gerakan Ikhwanul Muslimin (IM).

Menjelang Pilpres Kudeta di Mesir pada 26-27 Mei ini, Universitas Al-Azhar memutuskan untuk mengosongkan secara paksa asrama putri di kawasan Nasr City, Cairo bagian Timur, mulai dari tanggal 21 Mei 2014 untuk tenggat selama satu minggu.