Arsip Kata Kunci: tawanan

Channel Tujuh Israel memberitakan, pihak Mahkamah Agung menolak penjelasan dari dua keluarga pelaku penyerangan, yang mengatakan anak mereka tidak terlibat dalam penyerangan yang menewaskan seorang tentara Israel.

Bagaimana dengan aksi mogok makan di tahun 2017? Waktu yang akan menjawabnya. Namun, hal itu bisa diterka dari pernyataan ketua biro politik Hamas, Khalid Misy’al: “tak lama lagi, kami akan paksa Israel membebaskan para tawanan Palestina”. Jika di tahun-tahun sebelumnya Palestina mampu meraih kemenangan dari aksi mogok makan, maka konstelasi politik dan kekuatan rakyat Palestina yang jauh lebih besar saat ini, mampu mendatangkan kemenangan lebih besar dari sebelumnya. Begitu yang disampaikan oleh seorang kolumnis Palestina, Munir Syafiq.

Seperti dilansir situs alghad, reporter Muhammad Syamsu Ad-Din menegaskan bahwa mogok makan yang dilakukan tawanan terus berlanjut hingga tuntutan mereka dipenuhi, para tawanan akan bertahan dan tidak akan mundur.

Warga Palestina memandang ini sebuah permasalahan besar. Keluarga mereka satu persatu ditawan, bahkan termasuk anak-anak dan perempuan. Sumber situs Palestina, alresalah.ps menyebutkan, saat ini ada 58 perempuan dan 32 anak-anak di bawah umur yang ditawan. Sedangkan untuk tawanan laki-laki sebanyak 4.430 orang. 500 orang diantaranya dijatuhi vonis hukuman seumur hidup dan 600 orang lainnya menjadi tawanan administratif.

Faris dalam pers rilisnya mengatakan, bahwa ancaman-ancaman Israel tidak akan menghentikan keinginan para tawanan dan tidak akan menghalangi mereka untuk melanjutkan perlawanan untuk mendapatkan hak mereka.

Hal tersebut penting untuk dicatat karena tekanan fisik ini digunakan untuk para tawanan sejak tahun 1999. Tindakan ini telah ditentang oleh keputusan pengadilan tinggi di komite publik. Namun, meskipun pengadilan memutuskan untuk membatasi, para penyelidik Israel masih melanjutkan teknik penyiksaan tersebut. Sebagaimana yang diberitakan laman addameer.com, Rabu (25/1/2017).

Yusuf Abu Shabhah, suami tawanan Asy-Syahatit kepada Safa.ps mengatakan, melalui pengacaranya, istrinya telah menyampaikan ke hakim pengadilan militer Israel di 'Aufar bahwa ia memutuskan untuk memulai aksi mogok makan.

Rilis yang dikeluarkan dengan tandatangan resmi Lembaga Umum Urusan Tawanan ini menawarkan kelima jasad tentara Rusia ini dibarter dengan tawanan yang ada di penjara rezim Asad dan sekutunya Hizbullah Libanon.

Lembaga HAM yang fokus dalam urusan tawanan Palestina ini menjelaskan, penangkapan terhadap kaum wanita Palestina tahun 2015 ini mengalami peningkatan hingga 200 persen

Sebanyak 6000 tawanan laki laki dan wanita Palestina saat ini tersebar di 18 penjara dan beberapa pos militer Israel, mereka dikabarkan tidak mendapatkan makanan untuk berbuka puasa.