Secara etimologi, kata “ibadah” memiliki beberapa arti, misalnya: ketaatan (al-abdiyah, al-ubudiyah, dan al-ibadah), ketundukan (al-khudhu’), kehinaan (adz-dzull), dan lain-lain. Sehingga, seorang ulama masyhur, Abul A’la Al-Maududi, menyatakan bahwa makna asal ibadah adalah ketundukan secara total, kepatuhan secara sempurna, dan ketaatan mutlak.
Baca selengkapnya »Thibbun Nabawi, Pertama dan Utama
Sungguh, sebuah keniscayaan bahwa perkembangan dunia medis berjalan seiring dengan derasnya arus kapitalisme global dan modernisasi yang kian sulit dikendalikan, Namun perkembangan jenis penyakit juga tidak kalah cepat berkembang dan beregenerasi. Sementara itu banyak manusia yang tidak menyadari bahwa Sang Khaliq tidak pernah menciptakan manusia dengan ditinggalkan begitu saja tanpa ada aturan dari-Nya.
Baca selengkapnya »Seperti Apa Istri yang Shalihah Itu?
Terbayang di benak kita, istri shalihah adalah wanita yang senantiasa menjaga shalat, banyak melakukan shalat sunnah, berpuasa bulan Ramadhan, menunaikan ibadah haji, rajin melaksanakan ibadah umrah, tak pernah berhenti berdzikir kepada Allah dan komitmen menjaga hijab dan memelihara rumah.
Baca selengkapnya »NU: Ibadah di Fasum yang Makan Ruas Jalan dan Langgar Ketertiban Hukumnya Haram
"Ibadah itu kepentingan pribadi, sedangkan ruas jalan adalah milik bersama, kepentingan orang banyak. Soal ibadah di jalanan haram, saya sependapat dengan MUI," tegas Kiai Said di Jakarta, Kamis (17/1).
Baca selengkapnya »Mengapa Ibadah Hambar?
Mengapa kebanyakan kita sangat tidak mudah untuk bisa merasakan nikmatnya keimanan, lezatnya ketaatan, khusyuknya peribadahan dan manisnya amal kebajikan? Umumnya karena level keberagamaan yang masih bersifat setengah-setengah, atau bahkan lebih rendah lagi.
Baca selengkapnya »Kenapa Allah SWT “Memberatkan” Kita dengan Puasa, Tahajud, dan Sedekah?
Mungkin kita pernah bertanya-tanya, kenapa Allah memberatkan kita, hambaNya, dengan ibadah-ibadah yang menguras tenaga dan terkadang membuat kita menolak secara psikis? Bagaimana tidak, puasa saja, tidak makan tidak minum, sampai 13 atau 14 jam. Tahajud di sepertiga atau dua per tiga malam, bahkan diwajibkan di awal-awal dakwah Rasulullah.
Baca selengkapnya »Jangan Puas dan Berhenti Meraih Hidayah-Nya
Terkadang kita merasa puas dengan keterjagaan kita, terkadang ada rasa bangga di diri karena kita bisa selalu dekat dengan-Nya, kita bisa selalu terjaga dari hal-hal yang dilarang Allah, hingga kita merasa semuanya kita peroleh hanya karena jerih payah dan usaha yang telah kita lakukan. Kita meyakini, keterjagaan itu adalah buah dari ibadah yang selalu kita lakukan.
Baca selengkapnya »Tidak Parsial Tapi Syamil
Kita ketahui, Islam merupakan agama yang tidak mungkin dilepaskan dari masalah-masalah kontemporer atau seiring perkembangan zaman. Di bidang kehidupan manapun Islam senantiasa mengambil perannya. Di bidang politik, sosial, ekonomi, budaya dan bidang lainnya Islam mengatur semua ini dan menawarkan solusi.
Baca selengkapnya »Menghargai Kehidupan
Ibadah ritual (hablum minallah) belumlah cukup, sehingga harus dibuktikan lagi di tengah-tengah pergaulan dengan sesama manusia (hablumminannas). Kecintaan kepada Ilahi dinyatakannya dalam bentuk penuh manfaat yang bersulam kasih kemanfaatan. Hatinya akan terus-menerus diketuk, sabda Rasulullah SAW: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
Baca selengkapnya »Sumber Energi Itu: Untuk Allah
Malam itu jatuh di salah satu hari dari sepuluh hari terakhir Ramadhan. Allah memberiku kesempatan untuk menunaikan sunnah RasulNya yang mulai terlupakan, yaitu I'tikaf. Di sebuah masjid besar di pusat kota Jakarta, ibadah mulia itu ditunaikan. 'Puncak' dari i'tikaf malam itu adalah shalat malam. Tak tanggung-tanggung, bacaannya tiga juz.
Baca selengkapnya »