“Gumpalan debu yang menjadi daki adalah makanan, Air mata dan keringat yang asin adalah air minum, Tetesan darah karena kematian dan luka adalah tinta yang menggoreskan kepahitan”.
Baca selengkapnya »Ketika Cermin Berdebu
Hati manusia ibarat sebuah cermin. Sebuah cermin yang bersih akan terlihat berkilat dan jernih. Cermin seperti ini bisa menerima dan memantulkan cahaya yang datang. Juga bisa untuk bercermin bagi seseorang yang berada dihadapannya. Berbeda dengan cermin yang berdebu. Cermin seperti ini akan terlihat suram dan kotor. Cermin seperti ini tidak bisa menerima dan memantulkan cahaya yang datang. Juga tidak bisa atau kurang memuaskan untuk seseorang bercermin padanya.
Baca selengkapnya »Mutiara Di Antara Debu
Segumpal debu tak kan pernah berubah menjadi mutiara, Meski berada dalam satu cawan, Tapi Mutiara adalah mutiara, Meskipun tertanam di antara debu. Ku cinta dia, meski terlambat, Ku sayang dia, ku sadar sebelum waktu berakhir, Dia hadir dalam ragaku, menyatu denganku, Cintanya hadir dalam setiap detikku, Cintanya hadir bagai asupan gizi, Tenangku adalah bersamanya.
Baca selengkapnya »Elegi Manusia Debu
Beranjak bangkit telah terik, Memacu alas di atas aspal, Roda-roda berputar melangkahi waktu, Sekelebat senyum tersangkut di pintu. Darah-darah yang berdesir, Keringat-keringat yang menjadi bulir, Debu-debu yang bergilir, Di manakah kau takdir?
Baca selengkapnya »Dari Debu dan Polusi Kita Belajar
Jum’at pagi yang indah…. Saat berangkat bekerja… Seperti hari-hari kemarin, angkot, kopaja, bus adalah transportasi utama saya untuk melaksanakan aktivitas saya. Meski kadangkala harus berdiri karena tidak mendapatkan bangku, menunggu waktu yang lama hingga angkot pun muncul. Namun dibalik ketidaknyamanan tersebut – mungkin banyak yang berpendapat seperti itu – tetapi saya selalu menjalaninya dengan hati yang tersenyum. Semoga selalu seperti itu selamanya.
Baca selengkapnya »Debu
Pagi ini kembali ku sapa debu-debu itu, Debu-debu saksi bisu, Yang tiupannya berhembus meng-abu-kan langit, Menghambarkan kesunyian hati. Debu-debu itu seolah berceloteh, Dia yang kalah dalam hembusan keluhan, Dia yang bergulat dengan tiupan cacian, Dia yang rindu sebuah hati penuh kesyukuran, Di sini, di ibukota ini.
Baca selengkapnya »Selalu Ada Debu Dosa
dakwatuna.com – Dosa tak ubahnya seperti tiupan angin di tanah berdebu. Wajah terasa sejuk sesaat, tapi butiran nodanya mulai melekat. Tanpa terasa, tapi begitu berbekas. Kalau saja tak ada cermin, orang tak pernah mengira kalau ia sudah berubah. Perjalanan hidup memang penuh debu. Sedikit, tapi terus dan pasti; butiran-butiran debu …
Baca selengkapnya »