Bayangkan saat anak-anak kita, dilarang merokok. Sementara ada anggota keluarganya menyuguhkan tampilan visual kebalikan. Bayangkan saat anak-anak kita seakan dihalau ke masjid untuk didikan subuh. Sementara anggota sepuh di keluarga terlihat asyik menghalau dengkur ke langit-langit kamar. Bayangkan saat anak-anak kita diminta belajar 'mengaji' Alquran bersama ustadz. Sementara orangtuanya sibuk 'mengkaji' ustadz yang sampaikan petuah tak sesuai seleranya. Padahal petuah itu dari Al-qur'an. Akhirnya Al-Ahzab 59 dan An-Nur 31 tak sudah-sudah dikaji. Dikaji, tanpa aplikasi. Meski akhirnya anak sudah selesai pula khatam Al-Quran.
Baca selengkapnya »Surat Cinta untuk Jomblowan dan Jomblowati
Percayalah, pacaran, HTS-an beserta derivat-derivatnya, tak akan melapangkan hati pencinta sejati. Hanya akan menyesakkan dada. Fitrah ketaatan tergadai. Allah pun tak Ridha. Karena Allah telah siapkan cara mulia untuk memulai jalan barakah ini. Pernikahan.
Baca selengkapnya »“Maaf Bu, Kita Masih di Lift..”
Merasa paling benar. Merasa paling hebat pandangannya. Merasa paling layak mengkritik. Merasa paling baik ilmunya. Merasa paling hebat amalnya. Semuanya mengacu pada rasa keakuan diri yang over dosis. Tak pernah mau menyadari, bahwa diri sendiri yang sebenarnya banyak kekurangan. Tak pernah berusaha untuk sadar, bahwa diri sendiri banyak melakukan kesalahan.
Baca selengkapnya »Pria dan Layang-Layang
Bahkan, jika suatu saat layang-layang putus dari kendali pria, semuanya belum usai. Sejenak terombang-ambing di udara. Tak punya arah. Karena dari awal nilainya tetap sebagai mainan, tidak lebih. Berlari segerombolan orang untuk mengambilnya kembali. Siapa yang cepat, dia dapat.
Baca selengkapnya »Dan Tentang Pernikahan
Dan tentang pernikahan… Allah agungkan dengan menuliskannya langsung di Lauh Mahfudz, nama setiap pasangan. Jauh sebelum kita mulai belajar menapak jalan, Allah telah tetapkan. Jauh sebelum fitrah kita merasa membutuhkannya, Allah telah syariatkan.
Baca selengkapnya »Tentang Hujan
Dan kulihat tetes hujan pagi ini. Kulihat caranya diturunkan Maha Pencipta dari langit. Sangat indah. Memesona. Tak ada keraguan saat ia turun. Caranya turun pun cerdas. Titik-titik air yang bersambung-sambung. Kontinyu. Tak pernah turun hanya pada satu titik. Banyak. Ramai. Turunnya membasahi hamparan bumi. Menyejukkan. Menghidupkan.
Baca selengkapnya »Siapa yang Pernah Pacaran?
"Siapa yang pernah pacaran?" tanya saya mengawali acara menjelang senja, Jum'at 22 November 2013. Senyum saya mengembang saat itu. Berharap ada yang mengacungkan tangan di antara yang hadir. Tapi tak ada. Semua peserta yang merupakan mahasiswa salah satu PTN di kota Padang ini, serempak bungkam.
Baca selengkapnya »Romantisme Sejati di Antara Janji-Nya
Jika hendak belajar romantisme, bacalah sejarah para pencinta sejati. Kisah romantis mereka apik dicatat dalam kehidupan nyata. Kitanya saja yang malas baca. Maunya yang praktis. Hanya hasil imajinatif yang kualitasnya pun fluktuatif. Yakinlah, tak kan bisa menghadirkan romantisme yang sesungguhnya dari karya fiktif.
Baca selengkapnya »Masalah Terkadang Seperti Anjing
Masalah itu terkadang seperti anjing yang sedang menggonggong. Suaranya bikin tak nyaman. Bising. Belum lagi penampakannya dengan gigi-gigi tajam menyeringai. Mental kita pun jadi ciut. Cemas. Takut. Maka, saat seperti itulah pilihan yang kita ambil, akan mempengaruhi menit-menit berikutnya. Bahkan menentukan sejarah hidup kita.
Baca selengkapnya »Pintu Kegagalan yang Sebenarnya
Selalu ada pintu dengan ukiran indah yang terbuka lebar sesaat setelah kesuksesan hadir. Tapi di balik pintu itu hanya ada kehancuran dan kehinaan. Itulah kegagalan yang sebenarnya. Semoga kita tidak tergoda untuk memasukinya. Karena pintu itu adalah kesombongan.
Baca selengkapnya »