Topic
Home / Berita / Internasional / Mengadopsi Deklarasi Bali, Sidang Pleno APA ke-10 Hasilkan “Istanbul Declaration”

Mengadopsi Deklarasi Bali, Sidang Pleno APA ke-10 Hasilkan “Istanbul Declaration”

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Rofi Munawar. (fraksipks.or.id)

dakwatuna.com – Istanbul. Sidang Pleno Asian Parliamentary Assembly (APA) ke-10 di Istanbul Turki resmi ditutup pada Kamis (23/11/2017). Sidang Pleno APA yang dihadiri oleh 29 negara menghasilkan “Istanbul Declaration” dan 24 resolusi dari empat Standing Committee (komisi). Istanbul Declaration ini diketahui mengadopsi ‘Bali Declaration’ yang berada dalam lingkup Sustainable Development Goals (SDGs).

“Alhamdulillah deklarasi Bali tentang SDGs, masuk menjadi keputusan akhir di sidang APA Istanbul. Sebuah capaian diplomatik yang kita harus syukuri dan kita perjuangkan dengan sungguh-sungguh.” Ucap Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI, Rofi Munawar, selepas acara penutupan Sidang Pleno APA pada Jumat (24/11/2017).

Legislator asal Jawa Timur ini menjelaskan, dengan diadopsinya Deklarasi Bali dalam Deklarasi Istanbul menunjukkan keseriusan parlemen APA dalam mendukung pelaksanaan tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

“Forum ini mengadopsi Deklarasi Bali yang mencerminkan komitmen penuh parlemen dunia untuk sadari SDGs. Indonesia menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada rekan-rekan parlemen Asia atas partisipasi aktif dan dukungan mereka terhadap isu SDGs.”

Rofi menjelaskan, “Istanbul Declaration” yang menjadi kesepakatan utama pada sidang pleno APA kali ini disusun bersama oleh seluruh parlemen anggota APA yang hadir di Istanbul. Sidang Pleno APA juga telah menghasilkan 24 resolusi dari empat Standing Committee (komisi).

Adapun keempat komisi tersebut adalah Komisi Politik, Komisi Sosial dan Budaya, Komisi Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan serta Komisi Staf dan Regulasi Keuangan. Sidang juga menyepakati masuknya organisasi Parlemen CIS dan TURKPA (Turkish Speaking Parliament) sebagai observer pada APA.

Sebelumnya, usulan Indonesia juga masuk pada 5 draft resolusi pada Komisi Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan. Delegasi Indonesia yang hadir dalam sidang tersebut, Rofi Munawar (Wakil Ketua BKSAP/F-PKS), menyampaikan usulan Indonesia untuk mendorong energi baru dan terbarukan sebagai pengganti energi fosil, mendorong kesetaraan gender dalam program pemberantasan kemiskinan, mengusulkan kerjasama yang erat antar negara-negara Asia dalam menghadapi kebijakan proteksionisme yang dijalankan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, serta mendorong masuknya “Bali Declaration” sebagai panduan bagi parlemen dalam merealisasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Sebagaimana diketahui, di World Parliamentary Forum on Sustainable Development yang diselenggarakan di Bali, Indonesia, pada tanggal 6-7 September 2017 telah dihasilkan Deklarasi Bali untuk mencapai agenda 2030 melalui Pembangunan Inklusif sebagai dokumen hasil forum parlementer dunia untuk pembangunan berkelanjutan. (sb/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Pemilu Istanbul Diulang, Erdogan: Itu Langkah Terbaik Bagi Negara

Figure
Organization