Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Pendukung Syiah Radikal Tolak Sistem Pemilihan Umum di Irak

Pendukung Syiah Radikal Tolak Sistem Pemilihan Umum di Irak

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Pendukung kelompok Syiah al-Sadr menuntut perubahan sistem pemilihan umum

dakwatuna.com – Ribuan pengikut gerakan Syiah yang dipimpin Muqtada al-Sadr dari Irak bagian selatan bergerak menuju ibukota Irak Baghdad pada Jumat (10/02/17). Hal ini mereka lakukan untuk memprotes dan melakukan demonstrasi pada Sabtu (11/02/17) yang berisi tuntutan untuk mengganti komisaris KPU Irak.

Bis-bis dari beberapa provinsi di Irak Selatan terus memasuki Baghdad dengan membawa ribuan pendukung kelompok Syiah al-Sadr.

Kedatangan ribuan pendukung ini dalam rangka memenuhi undangan untuk demonstrasi di ibukota Irak pada Sabtu pagi.

Pemimpin kelompok demonstran ini, Muqtada al-Sadr, mengatakan, “Komisi Pemilihan Umum Irak tidak memiliki integritas untuk melakukan pemilihan umum di negeri ini, karena para komisarisnya ditunjuk dan diangkat oleh pihak-pihak berkuasa yang membuat KPU Irak cenderung berada di pihak mereka.”

Para pendukung gerakan Syiah al-Sadr sebelumnya juga telah melakukan demonstrasi pada hari Rabu (08/02/17) di distrik Karrada. Dalam demo tersebut, para demonstran mengangkat slogan dan spanduk berisi tuntutan untuk mengganti dan me-reshuffle komisaris KPU Irak. Selain menuntut pergantian ini, para demonstran juga menolak sistem pemilihan umum yang telah dibuat oleh komisaris KPU.

Penyebabnya adalah karena keberpihakan sistem ini kepada para penguasa. Selain itu, komisaris KPU yang menjabat saat ini mencegah mantan Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, untuk kembali ke ranah pemerintahan. Nuri al-Maliki adalah mantan Perdana Menteri Irak yang turun pada tahun 2014. Dia adalah orang yang bertanggung jawab terhadap sebagian besar masalah yang menimpa rakyat Irak.

Dua hari sebelumnya, para komisaris KPU Irak menolak semua tuduhan yang dilayangkan kepada mereka. Dalam sebuah pernyataannya, komisaris KPU Irak mengatakan bahwa seluruh kesalahan yang diperlihatkan pada beberapa waktu lalu tidak semuanya benar. Mereka mengatakan bahwa aksi yang dilakukan ini bisa membahayakan warga Irak secara umum.

Perlu diingat bahwa sebelumnya Muqtada al-Sadr telah melakukan penuntutan terhadap komisaris KPU Irak pada tanggal 10 Januari  agar segera mengganti sistem pemilihan umum di Irak. (jaf/dakwatuna.com)

Sumber: Anatolia

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lulusan pesantren Husnul Khotimah, Kuningan-Jawa Barat yang cinta Al-Quran dan hobi olahraga.

Lihat Juga

Polisi Prancis Serbu Pusat Syiah di Prancis Utara

Figure
Organization