Topic
Home / Berita / Internasional / Erdogan: Menyedihkan Jika Islam Disandingkan Dengan Terorisme

Erdogan: Menyedihkan Jika Islam Disandingkan Dengan Terorisme

Recep Tayyip Erdogan dan Angela Merkel (spiegel.de)

dakwatuna.com – Ankara. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali menegaskan penolakannya terhadap penggunaan istilah ‘teroris Islam’ saat menyebut ISIS. Erdogan juga menyebutkan bahwa penggunaan istilah tersebut adalah hal yang menyedihkan.

Pernyataan ini disampaikan Erdogan saat menggelar konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, setelah pertemuan bilateral keduanya di kompleks Kepresidenan Turki di Ankara, Kamis (02/02/2017).

Erdogan berkata, “Aku harap tidak ada lagi yang menggunakan istilah ‘teroris Islam’. Kita harus menunjukkan ekspresi penolakan saat istilah itu digunakan. Jika kita tetap diam dengan penggunaan istilah itu, artinya kita telah menerimanya.”

Erdogan menambahkan, “Sebagai seorang presiden Muslim, tidak mungkin aku dapat menerima penggunaan istilah tersebut. Sekarang ini, tidak ada negara yang lebih banyak dari Turki dalam memerangi terorisme. Semua negara memerangi terorisme hanya dengan kata-kata. Sementara kami terus tegas melawan ISIS, dan itu akan terus berlanjut.”

Dalam konferensi pers tersebut, Erdogan juga menyampaikan kepada Merkel bahwa penggunaan istilah ‘teroris Islam’ sangat menganggu. Katanya, “Istilah ‘teroris Islam’ sangat mengganggu bagi kami sebagai kaum Muslim. Penggunaan istilah tersebut sangatlah salah. Karena Islam artinya adalah kedamaian.”

“Jika kalimat Islam disandingkan dengan terorisme, maka itu akan sangat menyedihkan bagi semua pengikut agama ini,” tambah Erdogan.

Erdogan juga menjelaskan seputar pembahasan dalam pertemuan bilateralnya dengan Angela Merkel. Di antaranya adalah hubungan militer, ekonomi, dan perdagangan antara kedua negara. Langkah-langkah untuk memerangi terorisme, juga tak luput dari pembahasan.

Di samping itu, pertemuan bilateral ini juga membahas tentang hubungan politik pada skala Uni Eropa dan Nato, serta perkembangan di wilayah Timur Tengah, khususnya Suriah dan Irak. Erdogan juga menyebutkan bahwa memerangi terorisme, memerlukan kesepahaman dan solidaritas internasional.

Lebih lanjut, Erdogan juga memberi penegasan bahwa tidak ada perbedaan antara Jamaah Fethullah Gulen, dengan Partai Komunis Kurdi (PKK) dan sekutunya di Suriah, yaitu Partai Uni Demokratik Kurdi  (PYD), serta Pejuang Kurdi Suriah (YPK). (whc/aa.com.tr/dakwatuna)

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization