Topic
Home / Berita / Daerah / Paska Gempa, Gubernur Aceh Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari

Paska Gempa, Gubernur Aceh Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari

Gempa di Pidie Jaya, Aceh, Selasa (7/12/2016). (wartakota)
Gempa di Pidie Jaya, Aceh, Selasa (7/12/2016). (wartakota)

dakwatuna.com – Aceh. Gubernur Aceh menetapkan status tanggap darurat bencana 14 hari (7-20 Desember 2016). Penetapan tanggap darurat diperlukan untuk memudahkan penanganan darurat dan kemudahan akses menggunakan potensi sumber daya yang ada.

“Penetapan tersebut tertuang dalam surat Nomor 39/PER/201. Masa tanggap meliputi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Selasa (7/12/2016).

Sementara itu, terkait korban, Data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 15.00 WIB menyebutkan korban meninggal berjumlah 94 jiwa, (Pidie Jaya 91, Bireuen 2, Pidie 1), sedangkan luka berat berjumlah 128 jiwa (Pidie Jaya 125, Bireuen 3), luka ringan 489 jiwa (Pidie Jaya 411, Bireuen 78).

“Sebagian korban luka-luka dirujuk ke rumah sakit-rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli. Pos dibuka di RSUD ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan korban yang dirawat,” ungkap Sutopo.

Hasil kaji cepat kerusakan akibat dampak gempa tersebut, Sutopo menyebutkan, sebanyak 161 rumah rusak berat (Pidie 86, Bireuen 35, Pidie 40) dan 105 ruko di Pidie Jaya serta bangunan publik lain, seperti 14 masjid, 1 sekolah dan 1 kesehatan.

“Tiga eskavator dari tadi pagi telah dikerahkan di Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya mulai dari pagi tadi dan beberapa alat berat telah dikerahkan untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan. BPBD setempat dibantu TNI, Polri, dinas-dinas terkait, relawan terus melakukan pencarian dan evakuasi. Sekitar 740 personel TNI berada di lokasi terdampak untuk membantu aktivitas tanggap darurat. BPBD sekitar memberikan dukungan personel untuk membantu tangggap darurat di Pidie Jaya,” tutur Sutopo.

Lebih jauh Sutopo mengemukakan, untuk membantu tenaga medis menangani korban gempa, telah dikirim tenaga medis dan obat-obatan dari daerah-daerah sekitar Pidie Jaya.

“Pengiriman tim medis dari RS Muhammadiyah Lhoksumawe siang ini telah diberangkatkan dengan 6 personil untuk memberikan pelayanan medis dan melakukan Rapid Health Assessment (RHA). Sedangkan tim medis dari RS Muhammadiyah Medan segera diberangkatkan dengan kekuatan 6 personel; 1 dokter, 2 perawat dan 3 relawan. Mengirimkan tim asistensi Posko MDMC PP Muhammadiyah ke Aceh hari ini,” pungkas Sutopo. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization