Topic
Home / Berita / Silaturahim / Tarhib Ramadhan 1437 di Western Australia: Bersihkan Hati, Kuatkan Ukhuwah

Tarhib Ramadhan 1437 di Western Australia: Bersihkan Hati, Kuatkan Ukhuwah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Tarhib Ramadhan 1437 H di Western Australia
Tarhib Ramadhan 1437 H di Western Australia

dakwatuna.com – Suasana dingin di akhir pekan terasa menghangat ketika kaum muslimin Indonesia merapat di sebuah forum penuh manfaat. Forum ini tentu istimewa karena diselenggarakan dalam rangka menyambut bulan suci yang sudah teramat dekat lewat kerjasama berbagai organisasi Islam masyarakat Indonesia di Perth, Western Australia. Forum ini merupakan tarhib ramadhan yang digelar di Bentley Community Centre pada hari Minggu, 5 Juni 2016. Tarhib yang mengusung tema, “Bersihkan Hati, Kuatkan Ukhhuwah Menuju Ramadhan Di Hadapan”, bertujuan agar keterikatan hati di antara kaum mukiminin semakin kuat sehingga terwujud persatuan umat dan selalu tergerak untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.

Seorang motivator juga penulis buku best seller “From Zero To Hero”, ustadz Solikhin Abu Izzuddin yang diundang melalui Cahaya Hati Foundation, hadir sebagai pembicara. Dengan lugas dan semangat berusaha menyuntikkan gairah dalam menghadapi Ramadhan. Penuturan ustadz Solikhin diawali dengan mengutip perkataan seorang ‘ulama, Abu Bakar Al-Balakhy rahimahullah, “Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyiram dan Ramadhan adalah bulan memanen.” Kemudian beliau memancing dengan pertanyaan, “Lalu apakah yang kita tanam?” Peserta hanya terdiam menunggu jawaban. “Sungguh ialah keimanan. Yang diharapkan dapat kita tuai saat Ramadhan tamat”, demikian lanjutnya.

Ustadz Solihin pun melanjutkan paparannya sambil mempresentasikan secara visual lewat beberapa potongan slide, mengingatkan bahwa dalam menempuh pembelajaran di bulan Ramadhan setidaknya harus disiapkan beberapa hal berikut:

  • Awali ilmu dengan bersikap diam
  • Mendengar yang baik
  • Menghafal dengan serius
  • Penugasan ilmu secara rinci
  • Menyampaikan dan menyebarkan ilmu kepada orang lain
  • Adapun hasil dari berilmu itu akan tampak dengan beberapa indikasi ini:
  • Bertambah ilmu dan bertambah tawadhu’
  • Bertambah amal, semakin takut dan hati-hati
  • Bertambah umur, berkurang tamak dan rakus
  • Bertambah harta, makin dermawan dan rela berkorban
  • Makin bertambah pangkat makin dekat dengan sesama.

Betapa berbahagia orang-orang beriman apabila persaudaraan mereka karena Allah Taala menjadi sebab diturunkannya naungan Allah atas mereka saat yaumul hisab, tegas ustadz Solikhin. Karena itu agar setiap mukmin memiliki jiwa kasih sayang dengan sesamanya dan mampu mengedepankan persatuan umat maka pemahaman itu harus dibangun dari perubahan diri menjadi lebih baik. Dan sungguh bulan Ramadhan mengandung banyak momentum berharga bagi seseorang untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Di antaranya:

  1. Momentum doa

Siapkan daftar doa dan lantunkan terus menerus sepanjang Ramadan. Berdoalah sepenuh jiwa dan secara utuh.

  1. Momentum pelipatgandaan pahala luar biasa

Ibadah wajib dilipatgandakan hingga 70 kali lipat, yang sunnah pahalanya sama dengan ibadah wajib. Tetapi tetap prioritaskan yang wajib dan aturlah waktu sebaik-baiknya.

  1. Momentum panjang umur

Dalam ramadhan terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam lailatul qadr.

  1. Momentum maghfirah

Meminta maaf itu baik, memberi maaf lebih baik dan saling memaafkan sangat baik.

Dua hal yang harus diingat: kebaikan orang pada kita dan keburukan kita pada orang lain

Dua hal yang harus dilupakan: keburukan orang pada kita dan kebaikan kita pada orang lain

  1. Momentum Cinta

Melatih diri menahan lapar dan haus pada hakikatnya akan menimbulkan rasa empati pada mereka yang sehari-harinya hidup dalam kondisi memprihatinkan.

  1. Momentum Syariat

Menunaikan shiyam Ramadhan adalah salah satu penegakan syari’at dimana kejujuran menjadi panglimanya.

  1. Momentum Infaq

Memberi buka puasa akan mendapatkan pahala puasa orang lain.

  1. Momentum Dzikrullaah

Kosongkan diri saat dzikrullaah. Maknanya kita berusaha mengkondisikan hati agar dalam keadaan yang bersih, ikhlas, dan tak berdaya. Sehingga tumbuh kepasrahan total ketika berserah kepada Allah Taala.

Tak terasa hampir dua jam Ustadz Solihin berbagi motivasi sekaligus menjawab pertanyaan pemirsa dari kalangan ibu-ibu maupun bapak-bapak. Para peserta yang terdiri dari berbagai usia nampaknya makin bersemangat menghadapi Ramadhan dengan mengoptimalkan keikhlasan. Kehangatan persaudaraan islam pun kian terasa di akhir acara ketika kami menikmati suguhan makanan ringan yang disiapkan para ibu dan saat menunaikan shalat Ashar berjamaah. (sb/dakwatuna.com)

Perth, 5 Juni 2016

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Warga Indonesia yang bermukim di Perth dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan keislaman di sana

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization