Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Menikah, Seberapa Siap?

Menikah, Seberapa Siap?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustasi. (pinterest.com / Wan Nurul Izzaty / Urban Concept Canvas)
Ilustasi. (pinterest.com / Wan Nurul Izzaty / Urban Concept Canvas)

dakwatuna.com – Pengendali hati

Saat jatuh cinta, orang yang cerewet akan tiba-tiba diam bergeming, mematung.

Sementara orang yang pendiam akan tiba-tiba bicara panjang lebar, bercerita.

Jatuh cinta itu penyakit. Para pengendali hati akan mati-matian mematikan nyalanya setiap kali hati terjangkit. Berupaya keras memadamkan, berusaha menghapus, memusnahkan. Menderita? Sebagai kapten hati kita sendiri, soal ini bukan lagi bicara tentang kesempatan menghargai perasaan. Justru dengan membatasi dan mengendalikan, perasaan itu semakin termuliakan.

Setiap perempuan mampu menaklukkan laki-laki mana pun. Fitrah.  Hanya saja pembedanya, perempuan pengendali hati tahu betul bahwa menjaga iman saudaranya lebih utama. Mereka menahan diri, menyembunyikan pesona. Menyimpannya untuk satu orang saja, seseorang yang istimewa karena memang ditakdirkan bersama.

Setiap laki-laki mampu menaklukkan perempuan mana pun. Fitrah. Hanya saja bedanya, laki-laki pengendali hati tahu benar bahwa menjaga iman saudarinya lebih utama. Mereka pun menyimpan pesona spesialnya hanya untuk seseorang.

Jangan jatuh cinta selain kepada dia yang namanya memang tertulis untukmu. Dia yang memang disiapkan untukmu. Dia yang memang akan menemukanmu, dan akan kau temukan  di satu waktu. Maka selama menunggu, sibuklah memperbaiki diri. Goreskan sebanyak-banyaknya prestasi. Puaskan setiap hobi. Nikmati masa sendiri. Selesaikan urusan pribadi. Jika saatnya memang sudah tiba, kau akan bertemu seseorang yang tepat. Seseorang yang terdeteksi kuat dalam radarmu. Naluri belulang yang mengenali sang rusuk, pun sebaliknya.

Bersiaplah, atau bersikap. Karena kau bukan mencari  seorang pembersih rumah maupun koki handal. Juga bukan membutuhkan seorang pembenar atap bocor maupun jasa antar ke mana saja. Saat kau siap mengucap perjanjian yang menggetarkan arasy dan didengar segenap penduduk langit, saat kau bersedia menanggung apa yang akan tertanggung, kau telah memilih perempuan yang akan kau tanggung dosanya selama sisa usia yang ada, kau telah memilih laki-laki yang akan kau taati sepanjang usia, katakan ini pada walinya.

I am gonna marry your princess, and make her my queen

Let me hold your prince, and make him my king

Setelah itu, bukan naskah kisah Cinderella atau putri dongeng mana pun yang akan dijalani. Bukan kemegahan kastil istana dan suguhan ratusan piring pudding pesta beserta pelayan yang menanti. Sejatinya, kau akan hidup bersama manusia yang sewaktu-waktu akan membuatmu marah, kesal, dan jengkel. Manusia yang akan menguji semua pertahananmu, mengguncang titik terlemahmu.

Maka gigitlah dengan geraham nasehat itu:

“Barang siapa pergi karena mencari kehormatan, ia pasti diuji dengan kehinaan. Barang siapa mengerjakan sesuatu lantaran dorongan harta, niscaya ia akan diuji dengan kefakiran. Barang siapa mengerjakan sesuatu sebab dorongan agama, Allah akan menghimpun kehormatan dan harta bersama agamanya.”

Seberapa banyak buku yang harus dibaca untuk itu semua? Seberapa banyak hafalan kitab suci yang telah dipersiapkan untuk berlayar mengarungi samudera? Seberapa yakin untuk bisa memberi makan dan diberi makan orang lain? Seberapa matang persiapan menghadapi makhluk planet asing yang akan menyabotase termometer ego? Ya, karena kabarnya asal usul pria seakan dari Mars, dan wanita dari Venus.

Hari itu sudah tercatat di lauhul mahfudz.
Terkadang kita lupa bahwa tugas kita tinggal menjalani

Lantas…
Untuk peristiwa peradaban itu, seberapa siap?

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu”. (An Nisa: 1). (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Penulis lepas.

Lihat Juga

Bukan Mau tapi Siap, Inilah 4 Hal yang Wajib Dilakukan Muslimah Sebelum Menikah

Figure
Organization