Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / Ada Muslimah Diusir dari Kampanyenya, Trump Harus Minta Maaf

Ada Muslimah Diusir dari Kampanyenya, Trump Harus Minta Maaf

Donald Trump. (Al-Sharq)
Donald Trump. (Al-Sharq)

dakwatuna.com – Washington. Dewan hubunugan Islam Amerika (CAIR) meminta kandidat presiden Amerika dari partai Republik, Donald Trump, untuk meminta maaf atas diusirnya seorang wanita Muslimah dari acara kampanyenya di negara bagian South Carolina, Jumat (8/1/2016) yang lalu.

Direktur eksekutif CAIR, Nihad Awad, seperti dilansir Al-Sharq, mengatakan, “Sebuah rekaman video menayangkan seorang wanita diperlakukan dengan hina dan diusir dari sebuah perhelatan politik. Ini bisa memberikan pesan yang menakutkan bagi Muslimin Amerika, dan juga bagi siapa saja yang menghormati tradisi bangsa kita dalam masalah keragamaan agama dan kehidupan sipil.”

Hal sama dikatakan John Kissick, gubernur Ohio dan salah satu pesaing Trump di Partai Republik. Kissick mengatakan, “Reaksi yang diberikan para hadirin di tempat kampanye itu kurang layak. Kami juga tidak mau ada orang yang meriakkan hinaan, dan menakut-nakuti orang yang sedang melakukan protes dengan cara diam.”

Kissick melanjutkan, “Apa-apaan ini? Kita tidak sedang berada di sekolah. Maksudku, kita tidak sedang berada di pertandingan baseball di SMA yang boleh kita meniup peluit kepada tim lain.”

Kepolisian mengusir seorang wanita Muslimah dari kampanye kandidat presiden Amerika, Donald Trump, Jumat kemarin. Muslimah yang memprotes sikap Trump itu mengenakan kaos bertuliskan, “Salam, I Come In Peace.”

Insiden ini bisa dilihat dengan jelas dalam rekaman video Breaking News CNN yang banyak diunggah di situs Youtube, kemarin.

Muslimah bernama Rose Hamid itu dituntun seorang polisi keluar dari dari ruangan kampanye saat Trump sedang menyampaikan orasinya. Alasannya, protes diam yang dilakukan wanita berusia 56 tahun itu dianggap mengganggu.

Hamid mengatakan, “Aku berkesimpulan bahwa mayoritas pendukung Trump tidak pernah bertemu dengan seorang Muslim. Oleh karena itu aku memiliki ide untuk hadir agar mereka bisa melihat seorang Muslim.”

Menurut Hamid, saat dirinya dituntun keluar, ada seorang pendukung Trump yang mengatainya dengan hinaan, “Kami membawa bom. Kamu membawa bom.” (msa/dakwatuna)

Redaktur:

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization