Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / Tunjukkan Patriotisme dan Keimanannya, Saba Ahmed Gunakan Motif Bendera AS Sebagai Hijab

Tunjukkan Patriotisme dan Keimanannya, Saba Ahmed Gunakan Motif Bendera AS Sebagai Hijab

Katrina Pearson, Megyn Kelly, dan Saba Ahmed, dalam tayangan The Kelly File yang tayang di Fox News. (Kompas)
Katrina Pearson, Megyn Kelly, dan Saba Ahmed, dalam tayangan The Kelly File yang tayang di Fox News. (Kompas)

dakwatuna.com – New York. Saba Ahmed, pendiri Koalisi Muslim pendukung Partai Republik, Amerika Serikat, di tengah meningkatnya sentimen anti-Muslim di Amerika Serikat, memberanikan diri menunjukkan jiwa patriotisme sekaligus keimanannya menggunakan hijab bermotif bendera Amerika Serikat di siaran TV Fox News, Amerika serikat, Kamis (19/11/2015) kemarin.

Saba Ahmed, tampil di program Megyn Kelly untuk membela hak masyarakat Muslim di Amerika Serikat untuk beribadah dengan bebas. “Saya memutuskan memakai hijab (bendera Amerika Serikat) di detik-detik terakhir,” ujar Saba Ahmed seperti yang dilansir bbc.com, Jumat (20/11/2015).

Dihadapan juru bicara Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik, yang menyebutkan akan menutup masjid-masjid di Amerika Serikat demi mencegah terorisme, Saba Ahmed berpendapat bahwa pihaknya adalah pendukung Partai Republik juga yang harus diterima.

“Pesan yang ingin saya sampaikan adalah bahwa kami juga orang Amerika, kami adalah Muslim, dan kami pendukung Partai Republik. Kami harus dianggap dan diterima,” ujar Saba Ahmed.

Banyak Netizen yang memberi komentar negatif. Namun, Saba Ahmed mengaku tidak turun semangat.

“Jika kalian semua mengizinkan perempuan lain menggunakan bendera AS di bikini/celana dalam maka perempuan Muslim juga boleh mengenakannya sebagai hijab,” cetus Saba Ahmed.

Dalam kesempatan itu, Saba Ahmed mengungkapkan, bahwa umat Muslim ke Masjid tidak lain adalah untuk berdoa. “Megyn, kami ke masjid untuk berdoa,” ungkap Ahmed, seperti yang dilansir Kompas.com, Kamis (19/11/2015).

Menurutnya, sangat mengerikan mendengar kenyataan bahwa kebebasan beragama dibatasi hanya karena ada yang berpikir bahwa ada pihak yang keberatan.

Selain itu, Ahmed melanjutkan argumen dengan bertanya, apakah pihak gereja akan menutup pintu untuk seluruh umatnya, karena ada satu dua orang yang melakukan kejahatan? Lalu, Ahmed menegaskan bahwa di dalam Islam tidak saling menyakiti dan membunuh, dan tindakan teroris tidak ada kaitannya dengan ajaran Islam. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization