Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Doa Nabi Agar Terhindar dari Penyakit Haram dan Ucapan “Semoga Panjang Umur” yang Mentradisi

Doa Nabi Agar Terhindar dari Penyakit Haram dan Ucapan “Semoga Panjang Umur” yang Mentradisi

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com –  Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama muslim tentang perayaan ulang tahun. Ada yang membolehkan dengan syarat-syarat, adapula yang melarang dengan sepenuhnya. Syarat-syarat yang dimaksudkan adalah perayaan yang tidak berlebih-lebihan dan tidak mengikuti budaya-budaya agama lain. Sedangkan yang melarang dengan sepenuhnya memang tidak membolehkan memperingati hari kelahiran bahkan untuk merayakan maulid Nabi. Namun kemudian, ternyata Nabi Muhammad sendiri selalu merayakan hari kelahirannya dalam wujud berpuasa. Setiap hari senin, Nabi Muhammad berpuasa dengan alasan bahwa itu adalah hari kelahirannya.

Sejatinya dari ulang tahun, usia yang semakin bertambah, adalah kesempatan hidup yang semakin berkurang. Ketika angka yang menunjukkan usia semakin bertambah dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa sebenarnya, manusia sedang menghitung mundur kematiannya.

Nabi wafat ketika berusia 63 tahun, usia yang tidak begitu lama, dan juga tidak begitu sebentar. Maka tidak heran jika ternyata Nabi memang pernah berdoa agar dihindarkan dari haram, yaitu penyakit tua yang mana seseorang akan menjadi pikun, memiliki pandangan yang buram, tubuh yang melemah, iman pun sulit dipertahankan. Penyakit haram ini adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Oleh karena itu, terkait dengan doa Nabi agar terhindar dari penyakit haram, maka apakah benar bagi umatnya memberikan ucapan selamat ulang tahun yang diiringi dengan ucapan semoga panjang umur bagi saudaranya? Sedangkan Nabi sendiri pun takut akan umur yang panjang.

Allah swt. berfirman dalam Q.S. al-Hajj ayat 5 tentang di antara manusia akan ada yang dipanjangkan umurnya sampai pikun. Menurut Al-Suhaili di dalam kitab tafsirnya tentang makna “Dipanjangkan umurnya sampai pikun” adalah melemahnya akal, indra dan pemahaman. Pandangan mata menjadi buram, ketaatan menjadi berkurang dan meremehkan pekerjaan. Penyakit pikun adalah penyakit yang tidak ada obat baginya.

Bisa disimpulkan bahwa mendoakan saudara yang sedang berulang tahun dengan ucapan “semoga panjang umur” bukanlah pilihan yang tepat. Sebab pada hakikatnya dari kehidupan manusia bukanlah kuantitasnya namun kualitas. Hidup yang singkat dan dipenuhi dengan sesuatu yang berharga akan lebih baik daripada hidup yang lama namun hanya berbuat dosa. Oleh karenanya, sedini mungkin yang perlu dilakukan ketika berulang tahun atau mendapati saudara yang sedang berulang tahun adalah, berdoa agar diberikan umur yang berkah, bermanfaat dan tetap bersyukur atas nikmat umur yang diberikan oleh-Nya.

Penyakit haram adalah ancaman bagi siapapun yang berumur panjang. Ketika penyakit itu datang, maka tidak seorang pun mampu mencegahnya dan tidak seorang pun mampu menyembuhkannya. Allah sudah menetapkan hal itu.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswi UIN Alauddin Makassar semester VI jurusan Tafsir Hadits. Lahir di Penanggoosi, dan Sekarang berdomisili di Samata-Gowa, Sulawesi Selatan.

Lihat Juga

Doa dan Munajat untuk Keselamatan Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Figure
Organization