Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Ramadhan Bulan Pembuktian dan Persiapan

Ramadhan Bulan Pembuktian dan Persiapan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (al-habib.info)
Ilustrasi. (al-habib.info)

dakwatuna.com Hanya tinggal menunggu hari, kita akan kedatangan tamu agung tahunan. Dialah Ramadhan. Bulan yang diagungkan oleh Allah dan Rasulnya. Bulan penuh rahmat, berkah dan ampunan. Bulan di mana kebaikan dilipat gandakan dan setan dibelenggu. Bulan di mana salah satu malamnya lailatul qadr yang lebih baik dari alfi syahrin.

Pada bulan ini banyak orang mengatakan sebagai ajang latihan untuk seluruh umat islam. Melatih bagaimana bangun 1/3 malam untuk melaksanakan sahur. Dan di bulan setelahnya kita qiyamul lail bermunajat kepada Allah. Melatih kita untuk menahan diri, walau secara zhahirnya menahan diri dari makan dan minum. Tapi esensinya tetap menahan diri kita dari nafsu syahwat, selalu sabar dan ikhlas.

Masih banyak lagi ibadah-ibadah yang menjadi keutamaan bulan suci Ramadhan dan menjadi ajang latihan bagi umat muslim sedunia untuk menghadapi 11 bulan setelahnya. Dan Allah Ta’ala akan membukakan pintu ampunan seluas-luasnya atas dosa-dosa para hamba-Nya pada bulan Ramadhan. Mungkin atas janji ini, muslim menjadi semangat beribadah dan akan mulai bangkit di bulan-bulan setelahnya.

Tapi ada juga yang mengatakan bahwa Ramadhan sebagai ajang pembuktian. Karena Ramadhan adalah bulan suci dan dilipatgandakan setiap amalannya. Maka 11 bulan sebelum Ramadhan sebagai persiapan kita menghadapi Ramadhan. Dan ketika Ramadhan datang maka itulah waktunya untuk menunjukkan dan membuktikan serta penilaian agar maksimal dalam segala ibadah. Karena di bulan-bulan sebelumnya sudah mempersiapkan untuk menghadapi bulan suci ini.

Tidak ada yang salah tentang kedua persepsi yang sering kita dengar di sekitar kita. Tapi sebagai umat pertengahan kita harus bisa adil menghadapi keadaan seperti ini. Karena bukan hanya tentang persepsi ini saja yang berbeda. Akan banyak hal-hal yang bertentangan setiap dirinya. Tapi kita mencoba mencari titik temu yang sama-sama tidak melanggar syar’i.

Karena bumi terus berputar pada porosnya. Dan bulan juga masih akan tetap mengitari bumi sampai datang hari kiamat. Maka bulan Ramadhan juga akan hadir terus setiap tahunnya begitu juga sebelas bulan lainnya.

Maka tidak ada salahnya jika kita mempersiapkan segalanya pada bulan-bulan sebelumnya untuk menghadapi Ramadhan seperti ; persiapan fisik, ilmu, ruh dan dana. Dan juga tetap berlatih diri di bulan Ramadhan semaksimal mungkin untuk menghadapi bulan-bulan setelanya. Agar kita bisa tetap bisa beribadah yang maksimal layaknya di bulan Ramadhan.

Dengan begitu kita akan tetap pada posisi ibadah yang maksimal sepanjang tahun. Karena itulah salah satu tujuan besar dari bulan Ramadhan. Agar muslim tetap ada pada tingkat kehambaan yang tinggi kepada Allah SWT. Semoga di bulan suci tahun ini kita semua mendapat rahmat, berkah dan maghfirahnya. Dan istiqamah beramal shalih walau tidak di bulan Ramadhan.

Wallahu a’lam.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Azhar Fakhru Rijal, Mahasiswa Ma�had Aly Annuaimy dan Anggota FLP Jakarta, pernah juga menjadi pimred madding Al-Furqon Post (ponpes Alfurqon).

Lihat Juga

Sambut Ramadhan dengan Belajar Quran Bersama BisaQuran

Figure
Organization