Dahlan Iskan Ditetapkan Sebagai Tersangka

dakwatuna.com – Jakarta.  Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menetapkan Mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, Dahlan Iskan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan 21 gardu listrik induk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) senilai Rp 1,063 triliun, Jumat (5/6/15).

“Dahlan ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai kuasa pengguna anggaran, dengan sangkaan Pasal 2 dan Pasal 3 UU Tindak Pidana Korupsi,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati DKI Jakarta Waluyo seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/6/15).

Mantan Menteri BUMN era Pemerintahan SBY ini sebelumnya telah diperiksa penyidik Kejati DKI Jakarta sebagai saksi, Kamis (4/6/2015).

Sejauh ini, penyidik Kejati DKI telah menahan sembilan orang dari 15 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka di Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur.

Dalam pemeriksaan tersebut, Dahlan membeberkan perannya dalam kasus korupsi PLN yang merugikan negara sebesar Rp33 miliar tersebut kepada penyidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

“Biasa sebagai saksi, ditanyai mengenai apa yang terjadi. Saya sudah jelaskan semua,” kata Dahlan usai diperiksa di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, dikutip dari okezone.com,  Jumat (5/6/15).

Namun, saat ditanya mengenai apa saja yang jelaskan dirinya pada saat diperiksa, Bos Jawa Pos ini meminta agar hal tersebut ditanyakan langsung kepada penyidik yang memeriksanya. “Tanya di sana (menunjuk Ruang Pidsus), tanya Pak Jaksa, tanya Pak Jaksa,” singkatnya. (sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

(No Ratings Yet)

Loading...

Tentang Saiful Bahri

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

@saifulbetawi