Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Calon Hafizh itu Telah Pergi

Calon Hafizh itu Telah Pergi

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Kaab Al Barro. (fb.com/KomunitasOneDayOneJuz)
Kaab Al Barro. (fb.com/KomunitasOneDayOneJuz)

dakwatuna.com – Namanya Kaab Al Barro, Usianya baru 10 tahun, tetapi siswa kelas 3 SD ini telah hafal 5 juz Al Quran. Ia memang dikenal sebagai anak yang pandai. Ayahnya adalah Ustadz Ashim Abdullah, seorang guru tahfiz SMP IT Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang, juga merupakan salah satu anggota Korps Korsad PKS Jawa Tengah.

Begitu cepat ia meninggalkan kita, ia menghembuskan nafas terakhirnya usai menjalani perawatan di RSUP Dr. Kariadi, Semarang, Rabu siang (26/11/2014), akibat penyakit kanker otak yang dideritanya. Sakitnya terindikasi sejak bulan puasa lalu, dan telah menjalani beberapa kali perawatan di rumah sakit tersebut sebelumnya.

Ucapan bela sungkawa datang dari berbagai pihak termasuk dari Komunitas ODOJ, mengingat ayahanda Kaab adalah koordinator wilayah untuk grup One Day One Juz (ODOJ) wilayah Semarang. Berikut harapan dan ucapan terima kasih Ustadz Ashim kepada Komunitas ODOJ, “Ananda Kaab sudah bisa bermain bebas dengan teman-temannya yang sebaya di jannah-Nya. Bermain tanpa berhenti, sepuas-puasnya, tanpa takut terluka dan kehausan. Saya berharap Kaab bisa memberikan syafaat kepada kami sebagai orang tuanya. Jazakumullah atas doa-doa antum semua. Semoga Allah SWT membalas kebaikan antum semua.”

Rasa kehilangan itu begitu terasa. Terasa ia terlalu cepat pergi dari kita, tetapi azzam dan semangat yang ia miliki semoga menjadi lebih dekat dengan kita. Mengingatkan kita, menggugah kelalaian kita, bahwasanya usia yang telah diberikan Allah kepada kita, lebih panjang dari usia yang diberikan kepada Kaab, tetapi hafalan kita jauh lebih sedikit. Nikmat yang diberikan Allah kepada kita lebih banyak, tetapi kecintaan kita pada Alquran lebih kecil.

Berbagai harapan datang dari para sahabat, semoga akan lebih banyak generasi Kaab yang lahir menggantikannya. Allah lebih mengerti apa yang terbaik bagi kita. Semoga kepergian ini membawa ibrah dan kebaikan bagi kita, tetap menjadi tambahan kebaikan bagi ia yang telah mendahului kita, dan kebaikan bagi umat ini. Menjadi tabungan amal shalih bagi kedua orang tuanya, sebagaimana janji-Nya,

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At Thur: 21).

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang petani di kaki Gunung Ungaran. Mengikuti kegiatan di Muhammadiyah dan halaqah. Meski minim mendapatkan pendidikan formal, pelajaran hidup banyak didapat dari lorong-lorong rumah sakit.

Lihat Juga

Apa Niatmu? Jangan “Selipkan” Niat Lain Atas Nama Al-Quran

Figure
Organization