Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Racun Firdaus

Racun Firdaus

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (peam.es)
Ilustrasi (peam.es)

dakwatuna.com

hari ini Dia yang selalu mengingatku, benar-benar sedang mengingatkanku
tentang setetes racun yang diturunkan dari surganya
sang guru meyakinkanku untuk meragukan sinarnya bulan
masih terus meragukanku adanya api pada matahari
tapi melarangku untuk meragukan si dia

aku diperkenankan meminta sampai tingkat firdaus
dengan terus beralasan yang terpenting adalah mendapatkannya walaupun surga terendah sekalipun
kemudian aku benar-benar menginginkan yang tertinggi, meminta firdaus
sayangnya aku lebih mengingat dia yang bahkan untuk dirinya sendiri sedang menginginkan hal yang sama sepertiku
menginginkan firdaus
selanjutnya aku pura-pura mengerti hawa yang pernah dipisahkan dari makhluk yang pertama ada di bumi
kemudian bertemu kembali

hanya dengan setetes racun dari surga aku sungguh tidak mampu mencintai Tuhanku
hari ini layaknya tawanan yang dihukum karena tidak mampu mencintaiMu
aku bermain mencari penawarnya
bermain dengan serius, aku belajar mencari penawarnya
Tuhan akan memaklumi kepada dia dan aku yang hampir mati karena setetes racun dari firdaus

tidak ada kelanjutan cerita di atas
lebih tepat untuk mengatakan, tidak ada yang mampu melanjutkan ceritanya
kaki kita belum bisa menjawab apakah dia layak berada di firdaus-Mu bersamaku

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alumnus Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia 2014/ Ummu Ihya UL Adzkar

Lihat Juga

Rusia Usir 23 Diplomat Inggris dari Moskow

Figure
Organization