Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / MITI Presentasikan Program Unggulan “Sinergisasi IPTEK dan UMKM” di Depan Perwakilan Negara ASEAN

MITI Presentasikan Program Unggulan “Sinergisasi IPTEK dan UMKM” di Depan Perwakilan Negara ASEAN

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
MITI Presentasikan Program "Sinergisasi IPTEK dan UMKM" Di Depan Perwakilan Negara ASEAN
MITI Presentasikan Program “Sinergisasi IPTEK dan UMKM” Di Depan Perwakilan Negara ASEAN

dakwatuna.com – Manila. MITI diberikan kesempatan untuk mempresentasikan dua program unggulan yang tengah dan akan dilakukan pada Networking Workshop di Manila , Selasa-Rabu (22-24/09). Acara ini diselenggarakan oleh ASEAN, German Corporation, dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Jerman.

MITI presentasikan dua program unggulan untuk diajukan dalam proyek Pilot-Project Scheme (PPS) yang akan didanai oleh GIZ (lembaga kerjasama internasional Jerman). Dua program tersebut adalah Galeri Inovasi Teknologi (GIT) dan Active Short Consulting-Special Consulting (ASC-SC). GIT merupakan portal dunia maya yang berfungsi sebagai intermediator teknologi dari peneliti ke UMKM terkait. Selain itu, GIT juga membuka layanan galeri produk untuk mempromosikan hasil karya masing-masing UMKM terdaftar. Diluncurkan pada akhir 2013, saat ini GIT sudah melibatkan 40 UMKM dan 6 peneliti di dalamnya

Lain halnya dengan GIT, ASC-SC merupakan program capacity building bagi para intermediator teknologi di Indonesia. Program ini akan bekerja sama dengan Steinbeis, lembaga transfer teknologi milik swasta di Jerman. Melalui program ini, intermediator teknologi Indonesia diharapkan memiliki kemampuan menyamai bahkan mengungguli intermediator teknologi di negara maju sekaliber Jerman.

Proyek PPS yang diusung oleh GIZ akan memberikan kesempatan bagi para pemangku kepentingan, baik dari sektor privat maupun publik dengan dukungan teknis dalam mengembangkan proyek baru di bidang inovasi dan promosi teknologi di wilayah ASEAN. MITI yang diwakili oleh Yuda Achdiyani Tamin (Manager of Regional Development Center), Sofa Abdul Muiin Multazam (Manager of Business Incubation), dan Abdul Rohman (Executive Director of MITI Innovation Center) berhasil memukau peserta lain dengan presentasi dan poster terbaik.

MITI berharap dapat membuka kerja sama dengan lembaga-lembaga yang memiliki perhatian serupa di negara-negara tetangga di ASEAN. Potensi UMKM Indonesia akan lebih jauh memiliki daya saing jika melibatkan peran peneliti dan teknologi. MITI berupaya menjembatani hasil riset dan inovasi yang dilakukan oleh para peneliti dan perekayasa, sehingga dapat diaplikasikan di industri atau masyarakat.

Sebagai bentuk penguatan program intermediasi, MITI menjalin kerjasama dengan Steinbeis Jerman, yang telah berpengalaman dalam menangani intermediasi teknologi. Steinbeis merupakan lembaga independen di Jerman yang telah lebih dari dua puluh tahun berkompeten dalam menangani transfer teknologi. Saat ini, Steinbeis telah memiliki jaringan di banyak negara di dunia. Tak hanya Eropa, Steinbeis Network juga terdapat di Amerika, Jepang, India, dan berbagai negara lainnya.

Kerja sama ini adalah tindak lanjut dari MITI Forum 2014 April lalu yang membahas masa depan transfer teknologi di Indonesia. Dihadiri oleh pihak Steinbeis, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Koperasi dan UKM, berbagai universitas, dan pihak-pihak terkait, forum ini menghasilkan perjanjian kerja sama antara MITI dan Steinbeis. (usb/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Muhammad Jadi Nama Paling Populer di Berlin dan Sejumlah Kota di Eropa

Figure
Organization