Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Misteri Transponder di Pesawat MH370

Misteri Transponder di Pesawat MH370

Transponder Aviation (ilustrasi) - Foto: wikipedia.org
Transponder Aviation (ilustrasi) – Foto: wikipedia.org

dakwatuna.com – Jakarta.  Direktur Badan Intelijen Amerika (CIA) John Brennan tidak mau mengesampingkan kemungkinan aksi terorisme dalam peristiwa hilangnya pesawat Malaysia Airlines. Salah satu alasannya adalah transponder yang berhenti memancarkan sinyal saat terbang. Apa sebenarnya transponder itu?

Berdasarkan data yang dimiliki situs pencatat penerbangan FlightRadar24, pesawat itu tak lagi memancarkan sinyal transponder sekitar pukul 01.21 waktu Malaysia dinihari di laut perbatasan Malaysia dan Vietnam. Posisinya kala itu berada di ketinggian 35 ribu kaki. Cuaca dalam keadaan cerah dan tak ada bulan.

Komunikasi radio antara pilot dan dengan pusat pemantau adalah pukul 01.30 dinihari. Setelah itu, pesawat hilang tanpa jejak. Data terakhir, radar militer Malaysia mendeteksi sebuah pesawat di kawasan Selat Malaka sekitar pukul 02.40 waktu setempat.

Itu artinya, pesawat itu sudah mengubah arah ke Barat. Belakangan, informasi ini dibantah, namun kemudian dalam jumpa pers terakhir, disebutkan ada obyek tak teridentifikasi di kawasan tersebut pasca MAS dinyatakan hilang kontak.

Nah, dari data yang terungkap di atas, terlihat jelas peran transponder yang tak terlacak. Padahal alat itu sangat penting untuk memonitor perjalanan sebuah pesawat. Apa itu transponder? Berikut informasinya, seperti dikutip dari CNN, Rabu (12/3/2014):

T (tanya): Apa informasi yang dikirim oleh transponder dan dikirim ke mana?
J (jawab): Transponder adalah pemancar radio yang terletak di kokpit yang menerima sinyal dari radar ‘cadangan’ dan mengembalikannya dengan kode squawk bersama posisi pesawat dan ketinggian. Sinyal itu secara konstan selalu dipantulkan dan membantu pemantau udara di daratan untuk mengarahkan kecepatan pesawat dan arahnya.

T: Apa artinya ‘Squawk’?
J: Itu adalah kode empat digit spesifik yang dimasukkan pilot dalam setiap penerbangan. Kode itu membantu pemantau lalu lintas udara (ATC) untuk mengenali setiap pesawat

T: Kenapa transponder dibutuhkan?
J: Radar utama efektif dalam melihat obyek atau menandai target, lalu menampilkannya di layar monitor. Semakin besar obyeknya, maka bisa semakin jelas terlihat. Transponder berfungsi meningkatkan sinyal dan menyediakan tambahan informasi untuk pemantau lalu lintas pesawat melalui radar cadangan.

T: Apakah ada cara khusus untuk mengindikasikan masalah di pesawat?
J: Ada beberapa kode untuk setiap keadaan darurat. Untuk pembajakan, 7500, untuk kegagalan komunikasi, 7600 dan untuk darurat 7700.

T: Bagaimana mematikan transponder?
J: Ada tombol yang bisa diubah dari ‘ON’ menjadi ‘SBY’ (standby) atau ‘ALT’ (altitude). Bisa juga menarik aliran listrik ke transponder di kokpit untuk mematikannya.

T: Bisakah transponder dimatikan saat penerbangan normal?
J: Ada beberapa alasan. Salah satunya bisa ketika dua pesawat saling berdekatan (kemungkinan saat dekat bandara). Pengatur lalu lintas udara akan meminta pilot untuk mematikan transponder atau dalam posisi standby. Selain itu, bila transponder mengirim informasi yang salah, pilot kadang mematikannya.

(detik/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Malaysia: Puing Pesawat di Pulau Pemba Cocok dengan MH370 yang Hilang

Figure
Organization