Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / Ranjau Biografi

Ranjau Biografi

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Ranjau biografiJudul Buku : RANJAU BIOGRAFI

Penulis : Pepih Nugraha

Penerbit : Bentang Pustaka

Tebal : xxii + 178 halaman (13×20,5 cm)

ISBN : 9786027888777

Cetakan : Oktober 2013

dakwatuna.com –  Sering kali orang terjebak pada sebuah kondisi tertentu dalam melakukan sesuatu. Dalam perjalanan sebuah karier ataupun kehidupan pribadi. Pepih Nugraha seorang wartawan harian kompas pernah mengalami hal itu. Sebagai seorang jurnalis yang telah malang melintang menulis tentang jurnalis, Pepih mengungkapkan sebuah buku berjudul Ranjau Biografi. Buku yang terdapat 11 bab ini mengungkapkan pengalaman Pepih, untuk calon calon penulis biografi/tokoh besar untuk berhati hati .

Buku bersampulkan warna biru dan putih dengan dasar utama mengungkapkan sebuah perjalanan karier seorang jurnalis yang “terjebak” pada sumber maupun nara sumber berita tersebut. Pepih Nugraha mencoba mengingatkan kita dengan sebuah kenangan lama “beliau” pada Koran Kompas. Bagaimana mana “dia” pernah melakukan kesalahan menuliskan sebuah berita dengan narasumber yang melakukan kebohongan public hingga akhirnya beliau harus meralat tulisannya kembali.

Buku yang pantas untuk penulis baru yang ingin menuliskan biografi ini juga mengungkapkan sebuah pengalaman pengalaman pahit dalam menuliskan sosok besar tersebut. Pada bab satu di buku ini, pepih mengungkapkan bahwa kebohongan public itu bukan hanya dilakukan oleh narasumber namun juga penulis berita tersebut. Dalam bab satu pembaca akan diingatkan perjalanan kisah Ramaditya ( seorang tunanetra ) dan janet cooke (wartawati besar THE WASHINGTON POST). Yang melakukan pembohongan public.

Pada bab kedua pembaca akan diingatkan pada sebuah tugas besar seorang wartawan yang melakukan perjalanan ke Helsinki. Saat dalam perjalanan dinas itu tanpa sengaja menemukan momentum besar kala sebuah rahasia besar terungkap. Andi Mallarangeng pengungkap rahasia itu bahwa seorang anggota KPU menginginkan gaji 10 juta (hal 21). Berita yang sempat menghebohkan Indonesia kala “kapal bocor” itu membuat nama-nama anggota KPU kalang kabut. Dalam bab dua ini juga kita akan diingatkan sebuah kenangan lama penulis, bagaimana seseorang yang pernah “kerja bareng” dalam dinas akhirnya mempunyai kesalahan yang sama setelah lama tak bekerja sama. Dalam bab ini juga disebutkan cara ampuh sebelum menuliskan biografi.

Pada bab ketiga penulis mengingatkan kita pada sosok tokoh politik. Walaupun penulis telah lama kenal dengan tokoh-tokoh politik namun dia tak ingin menuliskan tokoh tersebut. Dia khawatir jika kedekatan hubungan dan pertemanan seorang wartawan dengan politisi saat menuliskan biografi bisa dianggap malah merugikan ataupun menguntungkan tokoh tertentu.

Bab keempat, kisah lain juga terungkap. Penulis akan mengingatkan pembaca tentang kisah pada 1 keluarga dari Makassar yang sangat menghargai kebudayaan masyarakat sekitar. Namun cara yang dilakukan salah hingga lupa bahwa seorang anak itu perlu pendidikan.

Bab – bab itu salah satu bagian yang tertulis rapi pada buku Ranjau Biografi. Buku yang cocok bagi semua orang untuk memperhatikan kaidah-kaidah apa saja yang harus ditulis terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan. Buku ini dapat diibaratkan sebagai koran lama yang telah usang namun justru keusangan pada halaman lama sebuah koran dapat memberikan ingatan pembaca tentang apa saja yang pernah diungkapkan seorang pencari berita. Buku ini bukti bahwa seorang jurnalis juga manusia yang juga pernah melakukan kesalahan dalam tulisannya. (sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswa teknik mesin yang ingin belajar mengenai segala hal.

Lihat Juga

ICMI Rusia Gelar Workshop Penulisan Bersama Asma Nadia

Figure
Organization