Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / As-Sisi Mengumumkan Perang Saudara

As-Sisi Mengumumkan Perang Saudara

kronologi kudetadakwatuna.com – Kairo.  Dalam acara wisuda akademi militer, Rabu 24 Juli, As-Sisi mengumumkan kepada seluruh rakyat Mesir,

“Aku mengajak seluruh rakyat Mesir yang baik dan menjaga amanah, agar turun memenuhi jalan-jalan pada hari Jumat 26 Juli, memberi militer dan kepolisian mandat untuk menindak aksi kekerasan dan terorisme yang mungkin muncul sewaktu-waktu.”

Seruan As-Sisi tersebut mendapat tanggapan dari banyak pihak. Berikut beberapa tanggapan atas seruan itu:

Dr. Hasan Al-Barnas mengomentari, rakyat Mesir tidak akan tertipu dengan pernyataan As-Sisi. Kudeta akan tetap gagal. Hari Jumat depan aka nada demonstrasi besar-besaran menuntut orang-orang yang bertanggung jawab atas pembantaian Garda Republik, pembantaian kaum wanita di Mansurah, dan banyak lainnya.

Beliau menambahkan, setiap para preman melakukan aksi kekerasan di bawah perlindungan militer. Lalu aksi kekerasan itu dituduhkan kepada para demonstran damai. Ini adalah cara lama yang biasa dilakukan rejim Mubarak, agar mereka mempunyai alasan untuk membubarkan demonstrasi secara paksa. Tapi yakinlah, kudeta akan tetap gagal. 

Muhammad Beltagi, salah seorang pemimpin FJP menuturkan, awalnya As-Sisi melakukan kudeta supaya tidak terjadi perang saudara. Kini dia menyerukan perang saudara untuk mempertahankan kudetanya yang telah digagalkan rakyat. Dia telah membuka topeng; selama ini selalu mengajak untuk rekonsiliasi nasional, rupanya hanyalah kedok bagi perang saudara.

Semua kekerasan sudah dilakukannya beberapa hari ini. Tapi dia ingin melakukan pembantaian lebih luas lagi dengan dalih memerangi teroris. Padahal aksi-akis terror itu benar diatur dan dijalankan orang-orangnya. Yang beraksi mulai tanggal 30 Juli adalah orang-orang militer dengan pakaian sipil.

Sedangkan Dr. Ahmad Arif, juru bicara Ikhmanul Muslimun menyebutkan bahwa pidato As-Sisi menampakkan dirinya sebagai seorang dictator pembawa malapetaka. Dengan vulgar mengancam keamanan social. Dia meminta pendukungnya sebuah mandat untuk membunuhi pendukung Mursi yang disebutnya sebagai teroris.

As-Sisi sedari awal tidak mempunyai legitimasi. Dia memusuhi demokrasi. Kini karena tidak juga mendapatknya, dia ingin mensahkan undang-undang baru berupa kerusuhan. Kalau benar dia memperjuangkan aspirasi rakyat, dia akan mendengar dan melihat jutaan rakyat yang mendukung Presiden Mursi. Tapi dia memberi lebel pendukung Mursi sebagai Ikhwanul Muslimun saja, lalu menstigma dengan sebutan teroris. Bukan rakyat, tapi Ikhwanul Muslimun. Bukan sekadar Ikhwanul Muslimun, tapi teroris. Aspirasi mereka tidak perlu didengar. Sebaliknya harus diberangus. Berilah aku hak untuk memberangus mereka.

Di pihak lain, gereja Orthodok Mesir mengumumkan akan menyambut seruan As-Sisi turun ke jalan pada hari Jumat. Orang-orang Koptik akan memberi As-Sisi mandat untuk memerangi teroris.

Perlu diketahui, orang-orang Koptik bersaing saat pemilu presiden dengan mendukung Ahmad Syafiq. Selama Mursi pemerintahan, mereka juga terlibat dalam aksi memprovokasi rakyat untuk menentang Presiden. Secara resmi gereja mengerahkan massanya untuk berdemo pada tanggal 30 Juni. (msa/sbb/dkw)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Cerita Arah Baru Turki

Figure
Organization