Topic
Home / Berita / Opini / Malaikat Kecil Dalam Lingkaran Cinta

Malaikat Kecil Dalam Lingkaran Cinta

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

sahabatdakwatuna.com – Perjalanan panjang dalam lingkaran cinta telah ku lalui selama 17 tahun, ya sebuah angka yang penuh semangat. Pertemuan seminggu sekali dalam lingkaran cinta, benar-benar menghadirkan cinta..yaa cinta. Setidaknya setelah beberapa rentetan peristiwa hadir dalam episode kehidupan di lingkaran cinta yang ku alami.

Akan saya ceritakan satu peristiwa yang belum lama terjadi di lingkaran cinta. Sebelumnya memulai cerita ini saya teringat dengan dialog adegan film Sang Murabbi.

Istri : Abi.. afwan ya, jangan marah, saya masih bingung besok masak apa? Uang yang abi kasih udah abis.

Suami : Kalo uang udah habis minta aja sama Allah

Istri : Tapi Allah kan ngasihnya lewat abi, Jadi saya mintanya lewat abi!

Suami : Kalo uang udah abis Nayyy..itu berarti rezeki udah mau dateng lagi, kaya sumur aja. Kalo sumurnya kering berarti hujan udah mau dateng.

Istri : Abi lagi gak punya uang ya?

Apa yang saya alami tidak sama persis seperti dialog di atas, namun ketiadaan uang untuk keperluan rumah tangga esok harinya benar-benar dalam kondisi kekurangan dan minimnya uang di kantong mirip dengan kejadian di atas. Istri tak mengetahui kalau malam hari saat saya pergi ke lingkaran cinta hanya berbekal uang sepuluh ribu dan sisa di atm hanya 2000 perak.

Datang dalam lingkaran cinta adalah kerinduan yang terpendam karena hanya seminggu sekali bertemu dan ketika bertemu pun belum tentu datang semua.

Seperti biasa lingkaran cinta di mulai dengan membaca ayat-ayat cinta (baca; Al-Quran) lalu ada kultum dan diteruskan dengan pemaparan materi dari sang ustadz.

Selepas melingkar cinta, sempat terpikir bagaimana dengan besok untuk kebutuhan belanja, dengan apa besok belanja?

Sejurus kemudian langsung pamit dan tak sepatah kata pun yang ku ucap tentang kondisi yang ku alami, kepada sahabat-sahabatku di lingkar cinta itu.

Akhi..akhi…akhi…tunggu sebentar, ana ada perlu sama antum sebentar. Ini ada titipan, tolong jangan beritahu istri, nanti buka-nya ya? Oke..jazaklumulloh akhi.

Melintas di keheningan malam dengan kecepatan 40km/jam sambil mengevaluasi diri tentang kealpaan yang banyak dilakukan.

Alhamdulillah masih ada duit sepuluh ribu, masih cukup untuk beli sebungkus mie rebus. Sambil menunggu mie rebus dibuat, saya coba buka amplop dengan cara merobek tepian nya.

Alhamdulillah, Subhanallah, Allahu Akbar.

Berdegup kencang jantung ini, lembaran ratusan ribu berada dalam amplop yang aku pegang saat itu.

“Ingat akhi, tolong rahasiakan pemberian ini” pinta sahabatku saat berpisah memberikan amplop putih.

Segera ku sms kepada sahabatku setelah mengetahui apa isi dalam amplop tersebut.

Terima kasih Malaikat Kecil ku, “begitu sms ku padanya”.

Menetes air mata ini, merinding menyebut Asma Allah. Begitu cepat Allah mengabulkan doa hamba. Kekuatan hati mampu membaca kebutuhan hati itulah ukhuwah, walau pada lingkaran cinta malam itu saya tidak mengucapkan kondisi minimnya keuangan yang saya miliki, namun “Malaikat Kecil ku” mampu menjadi solusi.

Luar biasa…malam itu ada Malaikat Kecil di lingkaran cinta.

Maaf sahabat kisah ini tak kuasa ku tutup rapat-rapat, tak ada maksud lain, hanya ingin berbagi cinta yang kurasakan dan ku yakin ada banyak lagi “Malaikat-malaikat” kecil lainnya dalam lingkaran cinta yang bertebaran di bumi ini.

Terima kasih sahabat.

(sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Penulis yang menyuarakan kata hati

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization