Topic
Home / Berita / Nasional / Bolehkah Menggunakan Kosmetik yang Mengandung Alkohol?

Bolehkah Menggunakan Kosmetik yang Mengandung Alkohol?

kosmetikdakwatuna.com – Selama ini masyarakat kita rancu pada pengertian alkohol. Semua alkohol, baik yang diminum maupun yang dioleskan (seperti pada kosmetik dan parfum), dianggap haram. Padahal tidaklah demikian.

Alkohol menjadi sebutan untuk senyawa kimia untuk ethanol (berfungsi sebagai pelarut) dan untuk minuman keras (khamar). Yang terakhir ini sudah jelas keharamannya. Sementara itu alkohol yang dipakai pada produk kosmetik, fungsinya untuk melarutkan bahan-bahan aktif. Fungsi lainnya adalah sebagai antiseptik guna membunuh bakteri. Sifat ethanol cepat menguap, mudah terbakar, dan tidak berwarna. Contoh ethanol adalah alkohol yang kita pakai untuk membersihkan luka. Ethanol ini dianggap tidak haram.

Rumus kimia ethanol beda dengan alkohol untuk diminum. Bahkan ethanol tidak bisa diminum. Kalaupun diminum bisa menyebabkan kematian. Sementara alkohol yang diminum pun tidak bisa dijadikan bahan kosmetik.

Kalau alkohol yang ada pada obat yang diminum, seperti syrup obat batuk, memang benar-benar alkohol yang diminum. Rumus kimia nya sama dengan khamar. Walaupun fungsinya juga melarutkan zat-zat aktif, hukumnya tetap haram sebagaimana khamar.

Lalu, apa efek samping ethanol pada kulit? Karena sifatnya yang mudah menguap, pemakaian ethanol bisa membuat kulit kering. Pada jenis kulit kering, kalau menggunakan kosmetik beralkohol, maka kulit akan bertambah kering. Selain itu, bisa juga menimbulkan reaksi alergi dan iritasi. Iritasi bisa terjadi pada semua orang, terutama bila kadar ethanol dalam kosmetik tinggi sekali. Sedangkan alergi terjadi hanya pada orang yang berkulit sensitif sehingga reaksi bisa berlebihan. Penggunaannya pada kulit berminyak pun mesti diperhatikan sekali karena bisa juga menimbulkan iritasi.

Konsentrasi alkohol dalam kosmetik lebih kecil daripada penggunaan untuk antiseptik. Pada kosmetik konsentrasinya di bawah 5% sampai 10%. Dalam antiseptik konsentrasinya biasanya 70%, bahkan untuk kasus tertentu digunakan alkohol 90%.

Menghindari kosmetik beralkohol sepertinya agak sulit karena fungsinya yang penting bagi kosmetik. Yang penting, penggunaannya jangan berlebihan. Selama memenuhi batas aman, tidak masalah untuk kita gunakan. Jadi semua berpulang kepada kita, apa kita akan tetap menggunakan kosmetik atau tidak. (umi)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (4 votes, average: 9.50 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Muslimah FORKOMMI Serawak Gelar Seminar Kesehatan

Figure
Organization