Topic
Home / Suara Redaksi / Editorial / Ustadz Jefry Al-Buchori, Dai Gaul Aktivis Media Sosial

Ustadz Jefry Al-Buchori, Dai Gaul Aktivis Media Sosial

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Mari kita runut sedikit lebih mendasar. Manusia sebagai makhluk sosial merupakan sebuah fakta yang selalu dimanfaatkan oleh produser alat komunikasi dan teknologi dalam pengembangan produknya. Produk alat komunikasi saat ini telah sampai pada tingkat integrasi yang sangat memanjakan penggunanya. Gadget (HP, tablet atau laptop) zaman sekarang bagi seseorang ibarat pedang bagi orang zaman dahulu. Jika alat tersebut tidak digunakan untuk memotong, maka pedang itulah yang akan memotong pemiliknya. Jika tidak digunakan untuk kebaikan, maka ia akan menyengsarakan hidup akibat digunakan untuk kejahatan atau maksiat.

Dalam perspektif dakwah Islam, semua sarana seharusnya dapat digunakan untuk penyebaran dakwah Islam dan sarana peningkatan pemahaman umat Islam akan ajarannya seperti yang sudah dilaksanakan oleh para dai dan aktivis kemanusiaan.

Dalam tinjauan syariat Islam, kita dapat menemukan banyak nash yang mengisyaratkan bahwa manusia bertanggung jawab atas kata-kata dan tindakan, termasuk apa yang dia tulis. Firman Allah:

فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَـذَا مِنْ عِندِ اللّهِ لِيَشْتَرُواْ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُونَ

“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqarah:79)

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”. (Al-Kahfi: 49)

وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوهُ فِي الزُّبُرِ وَكُلُّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ مُسْتَطَرٌ

Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan. Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis. (Al-Qamar:52-53)

Ibnu Katsir mengomentari ayat إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ  (Al-Qamar: 18), kecuali dia mempunyai pengawas yang akan mencatatnya, tidak ada yang tertinggal, perkataan dan perbuatan, semuanya masuk dalam catatannya sebagaimana firman Allah,

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَاماً كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Infithar: 10-12)

Karena itu setiap manusia harus merasakan pengawasan dari Allah Taala.

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 9.20 out of 5)
Loading...
Lelaki Betawi yang pernah merantau. S1 Lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir dan S2 pada Ekonomi Syariah di IEF Trisakti, Jakarta. Bekerja, berjuang dan berkorban untuk hidup dan kehidupan.

Lihat Juga

Laman Berita Terkemuka Arab Saudi Sebut Erdogan “Hitler Baru”

Figure
Organization