Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Perusahaan Terbesar di Inggris Umumkan “Boikot” Produk Israel

Perusahaan Terbesar di Inggris Umumkan “Boikot” Produk Israel

Ilustrasi (knrp)

dakwatuna.com – Kampanye boikot produk Israel di Eropa makin meluas. Perusahaan retail produk makanan Co-operative Group mengumumkan bahwa mereka akan memboikot empat perusahaan Israel yang beroperasi di pemukiman-pemukiman ilegal Yahudi di wilayah Palestina di Tepi Barat.

Co-operative Group adalah perusahaan terbesar kelima di Inggris Raya yang memasok produk sayuran dan buah-buahan dari seluruh dunia ke ribuan toko di seluruh Inggris. Minggu (29/3), perusahaan ini menyatakan, “tiidak akan berhubungan lagi dengan pemasok yang produksinya diketahui berasal dari pemukiman-pemukiman Israel (di wilayah Palestina)”.

Pernyataan resmi Co-operative Group menyebutkan, mereka tidak memboikot seluruh produk Israel, tapi hanya produk Israel yang diproduksi di pemukiman-pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina. Untuk itu, kontrak dagang yang sebelumnya sudah dibuat, senilai 350.000 poundsterling, akan dialihkan ke perusahaan-perusahaan yang beroperasi di dalam zona “GAris Hijau”, sebuah zona perbatasan yang sebenarnya tak resmi, yang menjadi pembatas Israel dengan wilayah Tepi Barat. Zona itu adalah produk perang Israel-Arab tahun 1967, yang dimenangkan Israel.

Perusahaan-perusahaan Israel yang terkena “kebijakan boikot” Co-operative Group antara lain Agrexco, Arava Export Growers, Adafresh dan Mehadrin. Kebijakan baru Co-operative Group ini merupakan perluasan dari kebijakan boikot produk Israel dari pemukiman-pemukiman ilegal, yang sebelumnya pernah diumumkan oleh perusahaan retail Inggris itu.

Kebijakan itu disambut positif oleh serikat pekerja Palestina. Juru bicara Palestinian Agricultural Workers Union pada harian Inggris The Guardian mengatakan, “Perusahaan-perusahaan Israel yang mengekspor hasil perkebunan dan pertanian, contohnya Mehadrin, meraup keuntungan dari apa yang disebut sebagai keterlibatan langsung mereka pada kolonisasi Israel di wilayah Palestina. Perusahaan-perusahaan itu juga mencuri sumber-sumber air kami.”

“Menjalin hubungan dagang dengan mereka sama artinya mendukung rezim apartheid Israel yang menindas rakyat Palestina. Jadi kami menyambut gembira keputusan dari C0-operative,” ujar juru bicara itu.

Para aktivis di berbagai belahan negara, utamanya di Eropa, sedang gencar mengkampanyekan aksi BDS (Boycott, Divestmenet and Sanctions) sebagai bentuk tekanan ekonomi dan politik terhadap rezim zionis Israel agar menghentikan penindasan dan penjajahan di wilayah Palestina. (aisyah/imemc/knrp)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (23 votes, average: 9.96 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization