Topic
Home / Berita / Nasional / Penjelasan ACT Seputar Aisha Wardhana

Penjelasan ACT Seputar Aisha Wardhana

Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT)

dakwatuna.com – Menanggapi pemberitaan media massa dan jaringan media sosial tentang Aisha Wardhana belakangan ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) perlu menyampaikan sejumlah klarifikasi berikut ini:

1. ACT pertama kali berkomunikasi dengan Aisha Wardhana melalui twitter, pada pekan-pekan pertama pasca meletusnya Gunung Merapi, 26 Oktober 2010. Ketika itu, yang bersangkutan menggunakan akun twitter @aishawardhana. Dengan akun twitter itu, yang bersangkutan banyak membantu kampanye program-program ACT melalui twitter.

Selama berkomunikasi melalui twitter, admin akun @ACTforhumanity mengamati, yang bersangkutan sering dipanggil “dok” dan “dokter” oleh teman-temannya.

2. Person yang dikenal ACT melalui twitter sebagai “dr. Aisha Wardhana” ini tak pernah terlibat dalam aksi kerelawanan dan kemanusiaan ACT sampai pada 13 Juli 2011. Ketika itu, yang bersangkutan memention @ACTforhumanity dan @palangmerah tentang adanya sejumlah TKI yang menderita sakit, dalam perjalanan dengan kapal laut menuju Tanjung Priok setelah dipulangkan paksa dari Malaysia. Yang bersangkutan menanyakan apakah @ACTforhumanity dan @palangmerah bisa membantu para TKI tersebut.

Lalu ACT merespons dengan mengirimkan ambulans, perawat dan obat-obatan yang kemudian melayani para TKI di unit kesehatan di Pelabuhan Tanjung Priok bersama-sama tim medis lain dari panitia penjemputan TKI. Itulah satu-satunya keterlibatan Aisha (Caroline) dalam aksi kemanusiaan ACT.

3. Terkait misi kemanusiaan ACT di Somalia, dr Aisha alias Caroline menawarkan diri untuk menjadi bagian dari ACTion Team for Somalia. Lalu ACT meminta yang bersangkutan memenuhi kelengkapan administratif yang diperlukan dan menjadi standar ACT. Yang bersangkutan menyanggupi. Ternyata, yang bersangkutan sehari sebelum keberangkatan tidak memenuhi persyaratan dan bahkan menyatakan belum bersedia diberangkatkan oleh tim ACT dengan alasan akan menikah. Lalu ACT mengupayakan penggantinya.

Jadi, ACT pada tahap pertama pemberangkatan tim tanggal 20 Agustus 2011 pukul 00.40 WIB yang terdiri atas Imam Akbari (Team Leader), Andhika Purbo Swasono (Logistik), dr. Adji Suranto SpA (medis) dan dr. Nahdlatul Ulami (medis), sama sekali tidak menyertakan yang bersangkutan.

ACT memiliki standar dokumen dan aspek legal yang diperlukan dalam setiap misi kemanusiaan di luar negeri . Seluruh anggota tim yang diberangkatkan resmi oleh ACT dibekali dengan dokumen resmi termasuk paspor, visa, surat tugas, izin Kemenlu, izin keluarga dan lain-lain. ACT juga menyiapkan asuransi bagi seluruh anggota tim.

4. Tanpa sepengetahuan resmi ACT, yang bersangkutan memberi kabar via BBM bahwa dirinya dalam perjalanan menuju ke Somalia melalui Qatar untuk misi yang berbeda dengan ACT. Jadi, yang bersangkutan menyatakan tidak di bawah koordinasi ACT.

Sampai selanjutnya ACT menerima kabar dari twitter tentang hilangnya @aishawardhana yang dimention ke ACT dan dikaitkan dengan misi kemanusiaan ACT di Somalia. Atas informasi media sosial tersebut, ACT merespons bahwa Aisha memang pernah mengikuti kegiatan aksi kemanusiaan ACT di dalam negeri, tetapi sama sekali tidak terkait dengan misi kemanusiaan ACT ke Somalia.

5. Dengan ini, ACT menyampaikan klarifikasi sebagai berikut:

a. Aisha Wardhana alias Caroline Ruhning Tyas Sasanti bukanlah relawan yang resmi terdaftar di ACT. ACT memiliki standar administrasi rekruitmen relawan. Relawan bukanlah karyawan yang memiliki keterikatan formal.

b. Publik mempersepsikan Aisha dengan ACT salah satunya karena avatar (profile picture) @aishawardhana menggunakan gambar promosi Food for Somalia dari ACT.

c. Dengan kasus ini, sesungguhnya pihak ACT justru yang PALING DIRUGIKAN. Sebab, konsentrasi ACT menangani bencana kelaparan di Somalia dengan membawa nama bangsa Indonesia, menjadi sangat terganggu.

d. Kami berharap semua pihak jernih melihat persoalan ini dan kembali kepada substansinya untuk bersama-sama mendukung misi kemanusiaan dengan sebaik-baiknya agar bangsa Indonesia menjadi subjek solusi persoalan kemanusiaan di Somalia. Sehingga, nama bangsa Indonesia ikut harum di mata dunia.

6. Mengingat betapa besarnya kerja kami dalam misi mulia ini, kami berusaha untuk tidak terlampau terpengaruh oleh isu ini, meski kami sadar bahwa posisi kami sangat dirugikan. Sebab, yang muncul di media bukanlah informasi tentang aktivitas kemanusiaan tim kami di Somalia.

Ciputat, 9 September 2011

Presiden ACT

Ahyudin

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (9 votes, average: 9.33 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Relawan Nusantara Jakarta Timur Gelar Indonesia Mendongeng 6

Figure
Organization