Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Bapak dan Ibu Sarijan: Menjemput Rezeki dari Allah dengan Memecah Batu Kali

Bapak dan Ibu Sarijan: Menjemput Rezeki dari Allah dengan Memecah Batu Kali

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Alat untuk mengangkut batu dari kali dan tumpukan batu yang siap untuk dipecah-pecah (Wadiyo)

dakwatuna.com – Mencari rezeki untuk menutupi kebutuhan hidup baik pribadi maupun keluarga ditempuh dengan berbagai cara khususnya “rakyat kecil”. Walaupun dengan bekerja keras dan memeras keringat tetapi Allah Maha Kuasa dan Maha Adil Insya Allah selalu memberikan rezekinya kepada siapa saja yang mau berusaha menjemput rezekinya.

Salah satu profil yang gigih menjemput rezeki dari Allah di antara kerasnya persaingan kerja dan kerasnya menghadapi kehidupan saat ini adalah keluarga bapak dan ibu Sarijan dari Kedungkeris NGlipar Gunungkidul. Bapak dan ibu ini menjemput rezeki dari Allah SWT dengan mengumpulkan batu dari kali kemudian mengangkutnya ke pinggir jalan raya dan memecahkan menjadi butiran-butiran kecil kemudian menjualnya.

Dengan pikulan dan keranjang kecil bapak Sarijan mencari batu-batu di kali kemudian memikulnya dari sungai yang berjarak sekitar tiga ratus meter ke tempat yang strategis dan di sinilah ibu Sarijan dengan palu kecil memecah menjadi butiran –butiran kecil. Sejak pukul 07.00 WIB bapak dan ibu ini sudah berangkat dari rumah dengan menempuh perjalanan sekitar satu setengah kilometer dengan bekal minum dan makan siang serta peralatan seperlunya ke lokasi di pinggir jalan yang menghubungkan kecamatan NGlipar dan Sambipitu. Di sinilah bapak dan ibu membuat gubuk kecil tempat bekerjka memecah batu sekaligus memasarkannya bila ada pembeli yang membutuhkan.

Bekerja seharian sampai jam lima sore dalam dua hari bapak dan ibu ini bisa mengumpulkan satu kubik batu pecahan yang bila ada pembeli kemudian menaikkan ke atas truk satu lubik tersebut dibeli dengan harga sekitar seratus lima puluh ribu rupiah. Bila tidak ada pembeli ya menunggu sampai ada orang yang lewat kemudian membelinya. Selain secara langsung memasarkannya bapak dan ibu ini juga menjualnya lewat saudaranya yang kebetulan punya handphone (HP). Bagi pembeli yang membutuhkan batu kali tersebut selain langsung ke lokasi juga bisa lewat saudaranya tersebut.

Sekitar jam lima sore bapak ibu Sarijan pulang ke rumahnya dan tidak lupa membawa makanan ternak dari ladangnya untuk dua ekor ternak gaduhan.

Demikian sekilas tentang menjemput rezeki dari Allah SWT dari keluarga kecil pemecah batu kali yang hasilnya belum tentu laku dalam waktu yang singkat dengan bekerja sepuluh jam per hari dengan penghasilan sekitar Rp.30.000 tanpa dapat uang makan maupun transport apalagi asuransi. Semoga menjadi perenungan bapak-bapak pejabat yang uang lauk-pauknya saja ratusan ribu rupiah. Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada keluarga bapak Sarijan dan bapak –bapak yang lain yang mempunyai profesi yang sama. Amien

Hadis riwayat Abu Hurairah RA: “Orang yang membiayai para janda dan orang miskin itu bagaikan seorang pejuang di jalan Allah. Aku mengira beliau menambahkan: Dan bagaikan orang yang selalu menjalankan shalat malam tanpa henti atau bagaikan orang yang selalu berpuasa tanpa berbuka. (Shahih Muslim)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (26 votes, average: 9.65 out of 5)
Loading...

Tentang

Saya seorang pendidik� SMK Swasta di Gunungkidul Yogyakarta sekaligus juru dakwah masyarakat desa dimana� aqidah Islamnya masih lemah.Dengan segala kelemahan dan kemampuan yang saya miliki Insya Alloh akan ikut andil menymbangkan apa saja untuk membantu menolong agama Alloh.Semoga Alloh SWT selalu memberi kekuatan kepada kita Amien

Lihat Juga

Ibu, Cintamu Tak Lekang Waktu

Figure
Organization